Tangerang Selatan, gabungnyawartawanindonesia.co.id., — Kasus perundungan (bullying) yang terjadi di SMPN 19 Kota Tangerang Selatan dan menelan korban jiwa terus menjadi sorotan publik. Pemerintah pusat pun turun tangan. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), Arifah Choiri Fauzi, mengunjungi rumah duka korban di kawasan Ciater, Kecamatan Serpong, pada Selasa sore (18/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Arifah didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan Deden Deny, Kepala UPTD PPA Kota Tangsel Tri Purwanto, serta perwakilan Kelurahan Ciater.
Menteri Arifah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya siswa berinisial MH. Ia menegaskan bahwa perundungan terhadap anak merupakan pelanggaran serius yang tidak boleh ditoleransi dalam bentuk apa pun.
” Bullying menjadi perhatian serius karena menyangkut anak di bawah umur. Saya berharap Dinas Pendidikan maupun pihak terkait bertindak tegas dalam mengawasi murid-murid di lingkungan sekolah, karena ini adalah tanggung jawab kita semua,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
” Saya berharap tidak ada lagi Izam-Izam yang lain. Semoga ke depannya tidak ada lagi kasus seperti ini,” tegasnya.
Kehadiran Menteri PPA di rumah duka diharapkan menjadi penguat moral bagi keluarga korban, sekaligus menjadi pesan bahwa pemerintah tidak tinggal diam terhadap praktik perundungan yang meresahkan dunia pendidikan.

















