Diduga Menyudutkan Perangkat Desa Meurandeh Tengah, Dugaan Ujung-Ujungnya Sepucuk Rupiah, Tak Pandai Lakukan Pendekatan Bermitra, Juga Mencari-Cari Kesalahan Saja.
Langsa Lama |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Sungguh sangat lucu, dengan sistem kinerja salah satu seorang oknum jurnalis berinisial “H”. Yang dugaan sangat tengik, yang sempat juga pula. Sempat pernah dia lakukan, berpura-pura berkonfirmasi dana desa. Oleh perangkat desa meurandeh tengah kecamatan langsa lama kota langsa aceh, terkait badan jalan aspal gampong yang terkesan bolong-bolong itu.
Ternyata, rupanya memiliki ujung-ujungnya rupiah. Terhadap yang dia lakukan, berpura-pura konfirmasi itu. Pada dasar dan sebenarnya, masalah urusan badan jalan aspal gampong itu. Sebenarnya bukan urusan pihak perangkat desa, selain kan itu adalah urusan dari pihak kantor dinas PUPR pemko langsa. Bukan urusan pihak desa meurandeh tengah, yang dijadikan permasalahan oleh oknum jurnalis berinsial “H” tersebut.
Setelah di lakukan hantaman pemberitaan miring dengan secara publik di beberapa media online lainnya, berjudul. Gawat, Seorang Jurnalis Diduga Tengik Di Langsa. Dengan Modal Dusta Berpura-Pura Konfirmasi Dana Desa, Yang Dugaan Menggertak. Ternyata, Ujung-Ujungnya Minta Peng Receh, Kepada Salah Seorang Perangkat Desa. Yang Bergaya Layaknya, Seperti Premanisme Saja. Terbitan pada hari senin 29 September 2025 bulan yang lalu, terkesan pula dirinya uring-uringan.
Jurnalis dugaan tengik, yang disinyalir berdalih. Dan juga lakukan hak jawab pada di media onlinenya sendiri, yang lebih lucunya lagi. Diduga menyebutkan perangkat desa meurandeh tengah kecamatan langsa lama kota langsa, dari narasi hak jawab pemberitaan pada media dia itu sendiri. Berjudul pemberitaan itu, Memberikan Hak Jawab Terkait pemberitaan tersebut. Senin 29 september 2025, pada saat itu juga bulan lalu.
Dengan cara menyudutkan dari narasi yang dia tulis pada media online miliknya jurnalis berinislal “H” itu, menjelaskan. “Insan pers di Langsa mendesak Walikota Langsa, Jefri Sentana S Putra SE, untuk berhati-hati dalam memilih Penjabat (PJ) Geuchik, terutama jika yang bersangkutan terbukti terlibat dalam tindakan mengadu-domba. Pernyataan ini muncul setelah sebuah pemberitaan kontroversial dari salah satu media online yang dinilai bermasalah, terkait dugaan tindakan tidak etis seorang jurnalis yang disebut “tengik” di Langsa.
Media Cyber sebelumnya telah menghubungi PJ Geuchik lewat WhatsApp untuk meminta klarifikasi mengenai dua isu penting: infrastruktur jalan yang rusak dan BUMG Nabati yang tidak aktif. PJ Geuchik menjelaskan bahwa isu-isu tersebut bukan berada di bawah masa jabatannya, melainkan merupakan warisan dari mantan Geuchik, dan ia saat ini fokus mengembangkan program ketahanan pangan hewani. Namun, narasi yang disampaikan PJ Geuchik kepada oknum wartawan lain ternyata berbeda, sehingga memicu kekecewaan di kalangan insan pers”. Sebutnya, dalam berita yang dia perbuat.
Disinyalir berdalih, dengan pada intinya. Dugaan ujung-ujungnya, meminta sepucuk rupiah. Apakah itu yang di sebut-sebut dugaan menggertak dengan modal dusta konfirmasi dana desa. Tentang perawatan badan jalan aspal di gampong meurandeh tengah langsa lama, yang pada dasarnya juga. Itu tentang badan jalan aspal bukan urusan pihak perangkat desa, yang memilik urusan tentang badan jalan aspal yang telah berlobang-lobang. Silahkan.pertanyakan dengan pihak .kantor dinas PUPR pemko langsa. Di lanjuti kembali, tentang areal lahan pembibitan berasal dari kantor dinas pertanian pemko langsa. Dan itu bukan urusan di masa perangkat desa yang sekarang ini, itu adalah urusan di masa perangkat desa yang telah habis jabatannya di masa beberapa bulan yang lalu.
Ironisnya lagi, pihak dari perangkat desa meurandeh tengah itu kembali. Memberikan keterangan informasi kepada wartawan media ini, apa yang telah di sampaikan oleh berinsial “H” oknum jurnalis di kota langsa tersebut. Melalui chat whatsapp selularnya “H” kepada perangkat desa, yang enggan jati dirinya mau di sebut-sebutkan secara publik. Perangkat desa itu, menyampaikan dengan cara langsiran tulisan chat whatsapp selularnya itu. “Mohon petunjuknya pak
Terkait Infrastruktur dan Nabati Gampong pak, Mohon izin juga pak, Kalau bisa infrastruktur jalan ditambal agar mencegah dari kecelakaan penguna jalan
Tks. Apa ni pak, Kapan saya gertak pak PJ. Mohon di angkat pak telponnya biar ada penjelasan nya pak”. Tuturnya berinsial “H” oknum jurnalis itu, senin 29/09/2025 sekitar pukul.18.12.wib. Dugaan terkesan berdalih, setelah di hantam dengan pemberitaan miring di beberapa media online secara nasional.
Dan pemberitaan yang telah dia perbuat itu, pada media online miliknya itu sendiri. Dugaan dengan secara menyudutkan dan membawa-bawa insan pers, juga mendesak wali kota langsa. Pantauan wartawan media online ini juga, bersama pihak pemerhati sosial publik. Terkesan pula, tidak mendasar dengan secara hukum. Dan peraturan pemerintahan kota langsa, diduga kembali. Oknum jurnalis berinislal “H” di kota langsa itu, telah mabok kepayang. Di karenakan, dugaan tidak mendapatkan olahan dengan peng receh.
(Pasukan Ghoib/Team PSP Aceh)

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Terkesan Uring-Uringan, Jurnalis Dugaan Tengik, Yang Disinyalir Berdalih, Dan Juga Lakukan Hak Jawab Di Media Onlinenya Sendiri.

Reporter: Perwakilan GWI Aceh