Aceh |M.GWI.CO.ID- Ada banyak munculnya, lembaga atau organisasi baru. Di seluruh indonesia, tidak ketinggalan pula. Daerah kota langsa provinsi nanggroe aceh darussalam.
Sambutan atas bermunculan organisasi-organisasi baru tersebut, oleh teman sejawatnya. Dan sesama organisasi pun bermacam-macam pula, ada yang menyambutnya dengan baik. Ada pula, yang menganggap itu adalah sebuah persaingan.
Sebuah organisasi yang bernama, dewan pengurus wilayah suara independen jurnalis indonesia (DPW SIJI) aceh. Hadir, di daerah kota langsa pada bulan april 2025 ini.
Belum genap sebulan organisasi ini, bertengger di kota langsa. Sudah di kenal oleh hampir seluruh masyarakat di kota tersebut, bahkan oleh dua ratusan lebih wartawan yang ada di kotanya.
Ada yang menganggap ini, adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Tetapi ada pula yang menganggap, bahwa organisasi DPW SIJI aceh. Adalah saingan, dan ini adalah sebuah ancaman bagi mereka. Karna organisasi mereka sudah duluan lahir, dan sudah lama hadir di kota langsa. Tetapi tetangga sebelah rumahnya pun, tidak tau kalau organisasi yang di pimpin nya tersebut ada di kota langsa.
Bagi mereka, yang mengaggap SIJI aceh adalah saingan. Maka mereka mencoba menjegal SIJI aceh, dari segala arah. Ada yang menjegal secara terang-terangan (dari depan), ada pula yang bermental pengecut dengan menjegal SIJI aceh dari belakang.
Terkait masalah tersebut, ketua DPW SIJI aceh. “Muhammad.Ali C,JB”, yang di hubungi media ini. Pada hari sabtu tanggal 7 juni 2025, di kantornya yang berkedudukan di jalan mesjid raya nomor 4 kota langsa. Mengatakan, bahwa SIJI aceh hadir untuk bersanding bukan bertanding. Tapi kalau ada yang mengajak bertanding, maka siapkan ringnya. SIJI aceh, tidak akan mundur apa lagi menghindar.
Tn Ali, nama panggilannya. Untuk ketua DPW SIJI aceh tersebut, merasa heran. Kenapa mereka takut SIJI aceh menjadi besar, apa mereka takut. Kalau SIJI aceh besar, maka mereka akan terkucilkan?
DPW SIJI aceh, adalah sebuah organisasi kewartawanan. SIJI aceh, mewadahi 40 lebih wartawan di dalamnya.
Seyogyanya sesama organisasi kewartawanan, harus saling merangkul dan bekerja sama. Untuk menjadi pengontrol sosial yang baik, dan berkompeten. Bukan malah menjegal, menekan dan menakut-nakuti ketuanya dengan mengatakan kantor polisi itu menakutkan. Tutur, Tn Ali menambahkan.
Mereka mengira, ketua DPW SIJI aceh. Tidak pernah ke kantor polisi, sedari kecil Tn Ali sering masuk ke kantor polisi. Untuk menjajakan barang dagangannya, berupa jagung dan kacang rebus. Tn Ali tau betul bagai mana keadaan di situ, semua polisi dan pegawai di kantor tersebut baik dan ramah.
Bagi mereka yang tak bersalah, kantor polisi adalah tempat yang aman dan nyaman. Tapi bagi mereka, yang bersalah maka kantor polisi adalah tempat yang menakutkan papar. Tn Ali, menutup pembicaraan nya itu.
(Jihandak Belang/Team Siji Aceh)

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Terkait Persaingan Organisasi, Ketua DPW SIJI Aceh Angkat Bicara.

Reporter: Perwakilan GWI Aceh