Jakarta |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Pada hari selasa 9/9/2025, PT. Pertamina Hulu Indonesia (PHI) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kemitraan strategis dengan mitra kerja lewat ajang Supplier Engagement Regional 3 ( tiga ) atau SINERGI KALIMANTAN 2025 yang berlangsung 2 hari di Balikpapan, bulan Agustus 2025 lalu.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Supplier Engagement 2025 : PHI Dorong Kolaborasi, Digitalisasi, Dan Transparansi Pengadaan.

Mengusung tema *Empowering Collaboration, Delivering Excellence*”, forum ini mempertemukan lebih dari 300 peserta, mulai dari penyedia barang dan jasa, perwakilan fungsi perencana dan pengguna dari Zona 8, 9, dan 10, hingga para pemangku kepentingan strategis di sektor hulu migas.

Acara yang digagas oleh Fungsi Supply Chain Management (SCM) Regional 3 ( tiga )
ini dirancang bukan sekadar sebagai wadah sosialisasi kebijakan terbaru, melainkan juga sebagai ruang untuk memperkuat sinergi, digitalisasi pengadaan, sekaligus apresiasi kepada para vendor terbaik.

“Kami percaya hubungan yang harmonis dengan mitra kerja adalah kunci kelancaran operasi hulu migas. Kolaborasi ini penting untuk mendukung ketersediaan energi nasional,” ujar VP Business Support Regional 3 PHI, Farah Dewi.

Farah menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi bersama tim SCM di tiga zona operasi dengan agenda beragam. Mulai dari coaching untuk penguatan kapasitas vendor, forum komunikasi terbuka, hingga pemberian penghargaan bagi mitra berprestasi. Ia menekankan bahwa PHI berpegang pada prinsip hubungan bisnis yang objektif, setara, adil, dan sesuai regulasi.

Senada dengan itu, VP SCM Subholding Upstream Pertamina, Bongbongan Tampubolon, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam menjaga ketahanan energi Nasional.

“Bisnis hulu migas adalah salah satu penopang utama bangsa. Karena itu, sinergi regulator, perusahaan, dan penyedia barang/jasa adalah fondasi keberlanjutan,” tegas Bongbongan.

Selama 2 ( dua ) hari pelaksanaan, peserta mendapatkan materi dari SKK Migas, Bea Cukai Kalimantan Bagian Timur, PT. Surveyor Indonesia, serta manajemen PHI. Topik yang dibahas mencakup Amandemen PTK 007, perhitungan TKDN, fraud awareness, tata kelola perusahaan, CSMS, hingga penguatan sistem pengadaan digital.

Peserta juga difasilitasi dengan Pojok Asistensi Supplier Regional 3(tiga) (KASTURI), yakni layanan coaching satu-satu terkait isu-isu pengadaan, mulai TKDN, CSMS, CIVD, hingga GEP SMART.

Puncaknya, PHI memberikan penghargaan Best Vendor 2025 kepada enam mitra kerja terbaik dari berbagai kategori. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan Project Charter Budaya AKHLAK antara General Manager Zona 8, 9, dan 10 dengan enam perusahaan terpilih sebagai wujud komitmen menginternalisasi tata nilai perusahaan.

Melalui SINERGI KALIMANTAN, PHI menegaskan forum ini akan menjadi sarana kolaborasi berkelanjutan demi mendukung profesionalisme, integritas, serta kualitas layanan. Dengan sinergi solid, perusahaan optimistis dapat berkontribusi pada ketahanan energi nasional sekaligus pembangunan berkelanjutan di Kalimantan.

Sebagai catatan, PHI merupakan bagian dari Subholding Upstream Pertamina yang mengelola bisnis hulu migas di Regional 3 Kalimantan, meliputi Zona 8, 9, dan 10. Pada 2024, perusahaan membukukan produksi 58,4 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 621,2 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD), dengan tetap berpedoman pada prinsip ESG.

(Rls//Red)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh