Jakarta ll gabungnyawartawanindonesia.co.id ll
Kamis.4/9/2025
Upaya mendorong kemandirian masyarakat terus dilakukan PT Pertamina EP (PEP) Tanjung Field. Kali ini, perusahaan migas tersebut menyelenggarakan Pelatihan Budidaya Ikan Haruan untuk Kelompok Haruan Borneo. Kegiatan berlangsung selama empat hari, 18–21 Agustus 2025, di Rumah Produksi Kuas Jirak, Desa Jirak, Kecamatan Pugaan, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan.
Pelatihan ini menjadi bagian dari Program Sekara Jirak (Sentra Kampung Haruan), yang merupakan rebranding dari program CSR Kuas Jirak. Sekara Jirak hadir sebagai upaya menciptakan ekosistem budidaya ikan haruan terpadu, mulai dari hulu hingga hilir, sekaligus menjadikan Desa Jirak sebagai sentra perikanan berbasis kearifan lokal.
Field Manager PEP Tanjung Field, Charlie Parmonangan Nainggolan, menegaskan bahwa perusahaan berkomitmen mendukung pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasi.
“Program ini selaras dengan prinsip ESG yang kami terapkan. Kami ingin memberdayakan warga agar bisa mandiri, berdaya saing, dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan Nasional,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini, sebanyak 15 anggota Kelompok Haruan Borneo mendapat pembekalan teknis dari narasumber Busyairi dan Sarmani dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPAT) Mandi Angin. Materi yang diberikan meliputi pemijahan, manajemen air, pencegahan penyakit, hingga perawatan indukan.
Hari pertama dan kedua difokuskan pada teori dan diskusi interaktif, sementara hari ketiga dan keempat para peserta langsung praktik di kolam milik desa berukuran 10×8 meter. Mereka mempelajari cara membedakan indukan jantan dan betina, pemilihan pakan, hingga teknik perawatan anak ikan haruan.
Ketua Kelompok Haruan Borneo, Dani, menyampaikan apresiasinya atas dukungan PEP Tanjung Field.
“Pelatihan ini sangat membantu kami. Semoga Program Sekara Jirak bisa menjadi inspirasi bagi kelompok lain untuk mengembangkan budidaya ikan haruan, karena peminatnya di Kalimantan Selatan cukup tinggi,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan narasumber BPAT Mandi Angin, Busyairi, yang menilai program ini penting untuk menumbuhkan semangat warga. “Budidaya ikan haruan memang menantang, bahkan belum ada daerah yang mampu mencapai panen di atas 60%. Dengan berbagi ilmu, harapannya kelompok binaan semakin siap menghadapi tantangan,” tuturnya.
Sementara itu, Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), menegaskan bahwa program CSR perusahaan dirancang berdasarkan potensi lokal.
“Kami ingin program seperti Sekara Jirak memberi manfaat nyata, tidak hanya dari sisi keterampilan teknis, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi desa dan membuka peluang usaha baru,” katanya.
Melalui Sekara Jirak, PEP Tanjung Field berharap Desa Jirak dapat menguasai rantai nilai perikanan haruan secara menyeluruh, mulai dari pembenihan hingga pemasaran. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menjadi pelaku budidaya, tetapi juga penggerak ekonomi lokal yang berdaya saing dan berkelanjutan.
PEP Tanjung Field sendiri merupakan bagian dari Zona 9 Subholding Upstream Regional 3 Kalimantan yang dikelola PT Pertamina Hulu Indonesia bersama SKK Migas. Perusahaan terus menjalankan program sosial di berbagai bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, infrastruktur, dan tanggap bencana guna mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Penutup.
( Rls/Tim/Red )