
Terkait Pembangunan Kantin Fakultas Ekonomi Universitas Samudra Langsa, Yang Diduga Kurangnya Pengawasan Dari Pihak PPK Bersama Pihak Pengawas Konsultan.
Yang Menggunakan Dana Anggaran APBN, Kementerian Pendidikan Tinggi “Sains”, Disinyalir Terkesan Makan Gaji Buta Saja.
Aceh |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Pada sebelumnya, sempat pernah telah terjadi pemberitaan secara publik di media masa online ini serta juga pada media masa online lainnya. Berjudul, Gawat. Hasil Pantauan Investigasi Wartawan Dan Pengurus Aktivis LSM Bungoeng Lam Jaroe Aceh, Pelaksanaan Pembangunan Kantin Fakultas Ekonomi Di Universitas Samudra Langsa, Menggunakan Dana Anggaran APBN Jakarta Pusat.
Dari Mulai Dasar Pondasi, Disinyalir Tanpa Adanya Dugaan Pengawasan Rutin Pihak PPK Dan Pengawas, Mau Pun Pihak Kementerian Pendidikan tinggi. Sewaktu Melaksanakan Pekerjaan Proyek Tersebut, terbitan pada hari kamis tanggal 14 agustus 2025 beberapa hari yang lalu.
Dan sesuai data dari plang papan nama proyek, yang pernah di tampilkan secara publik. Tepatnya, di lokasi proyek pembangunan kantin fakultas ekonomi unsam di desa meurandeh tangah kecamatan langsa lama kota langsa provinsi aceh. Pada tanggal 13 agustus 2025, sekitar pukul.10.16.wib, kementerian pendidikan tinggi “sains”. Dan teknologi, universitas samudra. Yang beralamat, jalan Prof Dr Syarief Thayeb. Meurandeh, langsa-aceh. Pekerjaan, pembangunan kantin fakultas ekonomi. Lokasi, universitas samudra. Nomor spk, 164/UN54/SPK/PPK-II/2025, tanggal spk. 30 juli 2025, nilai kontrak. Rp.199.690.000,- tanggal selesai. 12 September 2025, pelaksana. Cv casto victory, pengawas. Cv tetrapod consultant, sumber dana. APBN, tahun anggaran 2025.
Anehnya lagi, ketika wartawan media online ini. Sewaktu di lokasi areal proyek pelaksana pembangunan kantin fakultas ekonomi unsam itu.
Maka dari itu pula, pihak dari pengurus lembaga swadaya masyarakat (lsm) bungoeng lam jaroe. Meminta dan desak direktorat reserse kriminal khusus (dit-res-krim-sus) kepolisian daerah (polda) aceh, untuk segera lakukan lidik serta sidik. Ke lokasi proyek yang telah sedang di kerjakan, pembangunan kantin fakultas ekonomi yang bersumberkan anggaran asal APBN pusat di jakarta. Yang diduga, kurangnya di lakukan pengawasan dari pihak PPK bersama pengawasan dari pihak konsultant perusahaan swasta itu, yang disinyalir terkesan makan gaji buta saja.
Menurutnya, dari pengurus lsm bungoeng lam jaroe bungoeng lam jaroe aceh. Bung “muslim”, yang sempat pernah juga melakukan investigasi ke lokasi proyek pembangunan kantin fakultas ekonomi unsam kecamatan langsa lama kota langsa itu. Juga turut mengomentari kembali, apa yang sempat pernah dia ketahui. “Saya sudah pernah melakukan investigasi ke lokasi proyek itu, setelah di lakukan pemberitaan pertama kalinya. Namun, setiba saya di lokasi itu. Satu pun manusia tidak bisa saya tanyai, jadi pada sebenarnya siapa yang menjadi pengawas PPK atau pengawas proyek itu. Dari pihak ke tiga (3) perusahaan swasta tersebut, kalau pun tidak ada yang mengetahui. Alias pihak pengawasan dari pihak rekanan konsultan perusahan swasta itu, dan bersama pihak PPK dari pihak fakultas ekonomi yang dugaan bersembunyi di dalam lobang ular tersebut.
Berarti diduga adanya korupsi kolusi dan nepotisme, dalam pelaksanaan pembangunan kantin di fakultas ekonomi unsam di langsa lama kota langsa tersebut. Dengan harapan kami, sebagai team dari pengurus lsm bungoeng lam jaroe aceh. Untuk kesigapan dari pihak dit-res-krim-sus polda aceh, lakukan penyidikan dan juga penyelidikan terhadap proyek pembangunan kantin fakultas ekonomi yang berada di universitas samudra (unsam) di kecamatan langsa lama kota langsa aceh.
Harapan kami juga, sebagai pengurus lsm bungoeng lam jaroe aceh. Usut sampai tuntas bila perlu sampai ke akar-akarnya, jangan menjadi kebiasaan menjadi dugaan pelaku makan gaji buta. Yang menggunakan dana anggaran APBN pusat dari jakarta”, pungkas oleh bung muslim selalu hubungan masyarakat (humas) lsm bungoeng lam jaroe aceh. Rabu 20/08/2025, sekitar pukul.16.32.wib.
(Jihandak Belang/Team LSM BLJ Aceh)
Reporter:
Perwakilan GWI Aceh