Sanggau,gabunganwartawanindonesia.co.id Kalbar – Kondisi pintu gerbang perbatasan antara Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, memprihatinkan. Bangunan yang semestinya menjadi simbol penyambut dan kebanggaan antardaerah itu kini rusak parah, terbengkalai, dan tampak tak terurus selama bertahun-tahun.
Sejumlah pengguna jalan mengaku kecewa dan prihatin dengan kondisi tersebut. Salah satunya, Herman, warga Kecamatan Balai Karangan, yang setiap hari melintasi jalur itu dalam perjalanan pulang-pergi kerja.
“Saya bekerja di Ngabang. Tapi setiap kali pulang ke kampung di Balai Karangan, saya selalu singgah di sini untuk beristirahat,” ujar Herman saat ditemui, Kamis (7/8/2025).
“Saya harap pemerintah jangan tutup mata. Ini gerbang antar kabupaten, kondisinya sangat memalukan. Sudah rusak parah dan kelihatan seperti dibiarkan begitu saja. Harusnya segera diperbaiki,” tambahnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan bagian atap gerbang sudah rusak dan kusam, beberapa dinding tampak retak, serta cat yang mulai mengelupas. Tak terlihat adanya papan informasi atau tanda bahwa fasilitas tersebut dirawat secara rutin oleh instansi terkait.
Lebih dari sekadar tempat penyambut batas wilayah, gerbang tersebut juga kerap dijadikan tempat beristirahat oleh pengendara antar kabupaten. Karena itu, warga menilai keberadaan fasilitas ini bukan hanya soal estetika, melainkan juga menyangkut kenyamanan, keamanan, dan citra daerah.
“Kalau bangunan di perbatasan saja dibiarkan rusak begitu, bagaimana nasib fasilitas lainnya? Pemerintah terlalu lamban,” sindir seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kritik masyarakat semakin keras karena hingga saat ini belum ada tindakan konkret dari pemerintah daerah, baik dari Kabupaten Sanggau maupun Landak. Warga mulai mempertanyakan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas perawatan dan pemeliharaan fasilitas publik seperti ini.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Sanggau maupun Landak.
Pewarta : Rinto Andreas