

Kurang Perhatian Dan Perawatan, Dari Pihak Pemerintahan Kecamatan Mau Pun, Dari Pihak Pemerintahan Desa, Di Daerah Kota Langsa.
Terkesan Pula, Hasil Pantauan Aktivis LSM Bungoeng Lam Jaroe Aceh, Masih Saja Semak Belukar Serta Juga Kurang Perawatan.
Kota langsa |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Sungguh sangat menyedihkan, dan juga sungguh sangat miris melihatnya. Kalau kita kaki-kaki, yang sebentar lagi. Sudah di ambang pintu, menjelang 17 agustus tahun 2025 ini. Hari ulang tahun republik indonesia (HUT-RI) yang ke-80 tahun indonesia merdeka. Tugu bambu runcing atas perjuangan rakyat aceh, yang berlokasi di daerah desa gampong buket meutuah kecamatan langsa timur kota langsa provinsi aceh.
Kurang mendapatkan perhatian penuh dan perawatan, mulai dari pihak pemerintahan kecamatan di langsa timur. Mau pun, dari pihak pemerintahan desa setempat yang berada di lokasi tugu bambu runcing atas perjuangan rakyat aceh pada zaman baholak dulu kalah. Terkesan pula, hasil pantauan oleh pihak dari salah satu aktivis lembaga swadaya masyarakat (lsm) bungeong lam jaroe aceh itu. Masih terpantau semak belukar, yang di selimuti rerumputan kering. Bahkan juga, warna dari tugu bambu runcing tersebut. Kini sudah mulai pudar, ini menandakan. Dari pihak pemerintahan kota langsa dan juga pihak pemerintah setempat daerah itu, kini sudah tidak perduli atas adanya perjuangan rakyat aceh pada zaman baholak dulu kalah.
Sesuai itu pula, oleh dari pihak aktivis lsm bungoeng lam jaroe aceh. Bung “zulfadli”, usainya terpantau tugu bambu runcing yang berada di desa gampong buket meutuah itu. Juga menyikapi dan juga turut berkomentar, atas kurang pedulinya. Mulai dari pihak pemerintahan kota langsa, pihak pemerintahan kecamatan di langsa timur. Bersama pihak pemerintahan desa buket meutuah tersebut, kalau tidak atas perjuangan rakyat aceh. Yang kini telah menjadi sejarah tugu bambu runcing itu, yang juga telah kumuh di seliputi semak-semak belukar rerumputan. Mereka-mereka itu, mana ada mengenang jasa-jasa para pahlawan perjuangan aceh, “saya minta tolong. Kalaulah bisa aset perjuangan tonggak (bambu runcing), dapat di perjuangkan. Tolonglah di pelihara, di rawat dan di lestarikan. Karena kita haruslah memelihara, artinya.perjuangan tersebut. Demi membela warga indonesia, salah satunya warga (rakyat) aceh. Yang sempat pernah terjajah pada zaman sebelum tahun 1945 yang lalu”, pungkas oleh bung “zul”. Sebagai pihak pengamat dan juga pihak dari lsm bungoeng lam jaroe aceh, di kota langsa. Sabtu 16/08/2025, sekitar pukul.18.40.wib.
(Jihandak Belang/LSM BLJ Aceh)
Reporter:
Perwakilan GWI Aceh