Scroll Untuk Lanjut Membaca
Ketua Media Center Gunung kaler (MCG) Minta Kepolisian Brantas Matel di Balaraja

 

Kab Tangerang -gabungnyawartawanindonesia.co.id

Maraknya debt collector (DC) alias mata elang (matel) di pinggir jalan wilayah Kecamatan Balaraja tepatnya di depan manceri dinilai meresahkan masyarakat. Jadi Ketua Medi Center Gunung Kaler meminta Polsek Balaraja Polres Tangerang agar memberantas mata elang. Selasa (01/07/25)

Gerombolan itu bekerja dengan cara mencari kesalahan pemilik motor yang menunggak kredit. Tidak jarang, tindakan kekerasan dilakukan matel untuk memeras hingga mengambil paksa motor yang bermasalah.

Lantaran dinilai sudah sangat meresahkan, Ketua Media Center Gunung Kaler (MCG) Saja di meminta Kapolsek Balaraja dan Kapolres Tangerang untuk menindak tegas serta menangkap matel.

Hadi mengaku kalau dirinya ingin di Balaraja tidak ada lagi teror seperti halnya yang dilakukan matel.

“Apapun itu kalau memang meresahkan masyarakat harus ditindak tegas, jika perlu tangkap. Polisi berhak menangkap pembuat teror dan meresahkan warga di jalanan,” ujarnya.

Hadi juga meminta pada masyarakat jangan takut menghadapi matel. Warga harus melaporkan jika kendaraan dirampas di jalanan. Masyarakat sekitar pun harus peduli.

“Jika terdesak karena matel, teriaki maling saja, dan laporkan ke polisi jika kendaraanya dirampas. Masyarakat lingkungan juga harus peduli jika ada matel, usir jika perlu,” pintanya.

Senada dikatakan Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Satria Banten Gunung Kaler Anton. Menurutnya, sudah beberapa kali penegak hukum diminta memberantas matel. Namun nyatanya masih ada saja yang muncul.

“Saya minta kepada Kapolsek Balaraja atau pun Kapolres Tangerang untuk memberantas matel, apa lagi banyak informasi keluhan masyarakat yang saya dengar dan terima langsung dari korban,” katanya

Menurut Anton, kepolisian selaku penegak hukum harus mampu memberikan rasa aman pada masyarakat. Terlebih aksi matel ini sudah terang-terangan menghentikan, merampas motor hingga menimbulkan kerugian dan trauma pada korban.

“Jangan sampai warga yang bertindak dan hukum jalanan yang diberlakukan, sehingga itu bisa menimbulkan kerugian pada semua pihak,” tutupnya.

 

(Red)

Reporter: Perwakilan Banten GWI