GabungnyawartawanIndonesia.co.id. Bogor – Kebijakan Presiden Prabowo Subianto menurunkan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen disambut gembira oleh para petani. Mereka kini bisa tersenyum lebar karena harga pupuk lebih murah, sehingga hasil panen semakin melimpah.
Kegembiraan petani bertambah karena harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani kini ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram sebagai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang berlaku sejak 15 Januari 2025.
“Para petani antusias dan bahagia. Sekarang, apalagi harga gabah kering panen tinggi, petani itu sangat bahagia,” kata Jajang, Ketua Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Wilayah XII Kecamatan Jonggol–Sukamakmur, Bogor, Selasa (26/11).
Pemerintah resmi menurunkan harga pupuk bersubsidi melalui Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 yang berlaku sejak 22 Oktober 2025. Kebijakan ini menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga 20 persen untuk pupuk jenis Urea dan NPK, dengan tujuan meringankan beban petani serta meningkatkan kesejahteraan mereka.
Menurut Jajang, para petani bersyukur dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas penurunan harga pupuk tersebut. “Mudah-mudahan swasembada pangan semakin sukses dan terlaksana pada 2026. Hasil panen petani tinggi, harga pupuk murah, dan petani bahagia,” harap Jajang.
Ia menambahkan, pihaknya bersama penyuluh pertanian di Kecamatan Jonggol dan Sukamakmur terus mendampingi petani agar tidak lagi kesulitan menebus pupuk bersubsidi sesuai kuota yang telah ditetapkan.
“Kami mendampingi kelompok tani. Kami juga terus berkoordinasi dengan distributor dan kios pupuk. Alhamdulillah tidak ada kendala. Jadi sekarang petani tinggal datang ke kios membawa KTP, jika datanya sudah masuk dalam e-RDKK (Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok), kios langsung melayani,” jelasnya.
Jajang menegaskan, saat ini tidak ada lagi kelangkaan pupuk. Stok tersedia di seluruh kios dan penyalur. Jika ada petani yang belum terdaftar di e-RDKK, mereka cukup menghubungi ketua kelompok tani untuk diajukan kembali ke penyuluh sebagai peserta baru.
Endang Suryadi, petani asal Jonggol, juga menyambut baik penurunan harga pupuk hingga 20 persen. Ia berharap harga pupuk tidak kembali naik dan harga GKP yang telah ditetapkan Rp6.500 per kilogram tetap stabil.
“Alhamdulillah, padi kering sekarang sekitar Rp775.000 per kuintal. Harapan ke depan, pupuk jangan naik lagi, Pak. Petani sudah nyaman. Alhamdulillah, terima kasih sudah dibantu Pak Prabowo,” ucapnya.
Endang merasakan langsung manfaat dari turunnya harga pupuk. “Alhamdulillah dampaknya besar banget. Misalkan buat beli pupuk tadinya kan segitu, sekarang bisa belanja yang lain Pak, buat obat-obatan, bisa dibagi lah,” katanya bersyukur.
Ia juga berharap penurunan harga pupuk tidak diikuti turunnya harga gabah. “Terus mohonlah harga padinya tidak ikut turun, itu aja. Mohon harga padinya distabilkan lagi aja gitu. Harusnya naik gitu,” harapnya.
(Welly/Red)

















