Bengkayang,gabunganwartawanindonesia.co.id-Kalbar-, Kondisi jembatan penghubung antara Desa Siaga dan Desa Nek Ginap, Kecamatan Monterado, Kabupaten Bengkayang kembali memakan korban. Pada Rabu (3/9), dua siswa SMP terjatuh bersama motornya saat melintas di jembatan tersebut. Rabu 3/09/2025.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Jembatan Penghubung Desa Siaga–Desa Nek Ginap Kembali Makan Korban, Warga Monterado Desak Perbaikan Segera

Meski keduanya selamat tanpa mengalami luka serius, insiden ini menambah kekhawatiran warga setempat. Tiga minggu sebelumnya, kejadian serupa juga menimpa pengguna jalan di lokasi yang sama. Kejadian berulang ini menjadi bukti nyata betapa daruratnya kondisi jembatan yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

Pak Utih seorang warga setempat mengungkapkan rasa syukurnya karena korban kali ini tidak mengalami cedera. Namun, ia juga menegaskan bahwa jembatan yang menjadi akses vital antar dua desa itu sudah sangat membahayakan.

“Jembatan ini sudah bertahun-tahun tidak diperbaiki, bahkan tidak pernah tersentuh pembangunan. Padahal setiap hari dilalui warga, termasuk anak-anak sekolah. Kami mohon agar pemerintah segera memperbaiki jembatan ini sebelum ada korban jiwa,” ujarnya dengan nada penuh harap.

Warga lainnya juga menambahkan bahwa kondisi jembatan saat ini sudah jauh dari kata layak. Beberapa bagian papan penyangga rapuh, sebagian besi penopang berkarat, dan permukaannya tidak rata sehingga sangat rawan bagi pengendara motor, terlebih di musim hujan.

“Kalau hujan, jembatan jadi licin sekali. Motor gampang tergelincir, apalagi kalau anak-anak sekolah yang masih belajar membawa kendaraan. Ini sudah sering kami keluhkan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata,” tambah seorang tokoh masyarakat setempat.

Masyarakat Desa Siaga dan Desa Nek Ginap berharap pemerintah daerah maupun pihak terkait segera merespons keluhan mereka. Menurut mereka, pembangunan maupun perbaikan infrastruktur bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan jiwa.

“Kami tidak ingin menunggu ada korban meninggal baru ada tindakan. Kami mohon keluhan ini didengar dan segera ditindaklanjuti. Karena jembatan ini adalah satu-satunya akses yang menghubungkan dua desa,” tegas warga.

Insiden ini sekaligus menjadi alarm bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan infrastruktur pedesaan yang kerap luput dari perhatian. Bagi warga Monterado, jembatan penghubung Desa Siaga dan Desa Nek Ginap bukan sekadar fasilitas, melainkan nadi kehidupan yang menunjang aktivitas ekonomi, pendidikan, hingga sosial masyarakat.

Kepala Desa Siaga Anton ketika dikonfirmasi awak media melalui pesan WhatsApp dan via tlp sampai berita ini terbit belum ada tanggapan dari yang bersangkutan.

 

Pewarta : RA87

Reporter: GWI Kalbar Perwakilan GWI Kalbar