
Disinyalir, Para ASN Pemko Langsa, Beli Dengan Menggunakan Dana Pribadi Sendiri.

Aceh |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Terkuaknya tabir, yang sangat cukup gawat di tubuh pemerintahan kota (pemko) langsa. Dengan adanya yang biasanya, mendapatkan jatah fasilitas baju kopri serta baju (pakaian dinas harian) PDH di pemko langsa. Diduga kini sudah tidak tersedia lagi. Untuk para ASN se-pemko langsa, disinyalir menggunakan dana pribadi sendiri setiap pembelian baju kopri serta baju pdh ASN di kota langsa.
Pasalnya lagi, setelah habisnya di masa difinitif wali kota langsa, 15 (lima belas) tahun yang silam. Yang namanya fasilitas baju kopri dan baju pdh para ASN pemko langsa, kini sudah tidak dapat jatah lagi. Ada apa dengan dana biaya anggaran fasilitas baju korpri serta fasilitas baju pdh ASN kota langsa.
Anehnya lagi, ketika wartawan media ini juga. Sempat pernah mempertanyakan dengan salah satu seorang ASN di kota langsa, berinsial “P”. Sewaktu bertemu di salah satu tempat cafe di samping kantor DPRK langsa, tentang fasilitas baju kopri ASN pemko langsa. Apakah baju kopri tersebut, yang selama ini mendapatkan kata dari negara atau beli sendiri. Berinsial “P” tersebut, langsung mengomentari apa telah di konfirmasi oleh wartawan media ini kepadanya itu. “Wah, sekarang sudah tidak ada dapat jatah lagi. Kalau untuk baju kemeja kopri dinas asn di pemko langsa, ini baju yang saya pake ini sekarang aja. Saya beli di shope, menggunakan uang pribadi saja. Dengan harga senilai sekitar Rp.80 ribu rupiah, masih mendingan dapat ganti uangnya. Ini sama sekali tidak ada”, ujarnya “P” memaparkan. Kemarin, jumat 17/10/2025 sekitar pukul.11.25.wib.
Menurutnya oleh bung “zulfadli”, yang juga sebagai aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) di kota langsa provinsi aceh itu. Juga menyematkan serta juga turut mengetahui atas kejadian itu, dengan hilangnya fasilitas baju kemeja kopri dan fasilitas baju pdh untuk para ASN di daerah pemko langsa. Bung “zul” juga, langsung mengambil sikap tegasnya dan turut mengomentari dengan secara publik dalam hal tersebut.
“Saya melihat, sudah lebih kurang 15 tahun. Yang namanya, seragam dinas ASN itu. Tidak pernah ada lagi di pemerintah pemko langsa, untuk pengadaan seragam dinas, hal ini. Terlampau konyol, kalau menurut saya karena setiap karyawan yang bekerja di ruang lingkup pemerintahan. Tentunya, pemerintah wajib menanggungnya. Bukan lari dari tanggung jawab, hal ini. Terkesan ada dugaan ASN di jadikan sapi perahan oleh oknum tertentu serta sekelompok orang yang elit-elit dan juga di iringi dengan politik di kota langsa, karena setahu saya.
Seragam dinas itu, sudah di masukan ke dalam dana anggaran oleh pemerintah pusat. Dalam bentuk jamak dari anggaran APBN, yang di kirimkan dari pusat ke daerah. Jadi pemerintah daerah lah, yang mengatur manajemen. Untuk pengadaan baju seragam dinas ASN tersebut, bukannya ASN yang melakukan pembelian seragam dinasnya sendiri”. Sebut bung “zulfadli”, dengan tegas.
Lalu, bung “zulfadli” kembali menambahkan lagi komentarnya kepada wartawan media ini. “Kalaulah ASN beli seragam dinasnya sendiri pakai uang gajinya, dimana uang yang selama ini di berikan oleh pihak pusat. Dalam bentuk jamak, untuk pasilitas pembelian baju dinas untuk ASN. Apakah uang tersebut, ada dugaan di alihkan untuk kepentingan partai politik. Dan hal itu juga, harus di cari tau. Bar menjadi terang benderang, kemana dana anggaran itu perginya. Jangan ada lagi, isu-isu terdengar oleh pihak dari aktivis lsm. Adanya dugaan penggelapan dana anggaran pusat, ang ada di daerah”. Pungkasnya, oleh bung “zul”. Memaparkan kejadian itu. Sambil menutupnya celotehnya, pada wartawan media online ini. Sabtu 18/10/2025, sekitar pukul.10.52.wib.
(Pasukan Ghoib/Team Aktivis LSM)
Reporter:
Perwakilan GWI Aceh