Scroll Untuk Lanjut Membaca
Dirkrimsus Polda Aceh, Diminta Segera Periksa Gedung Kuliah Terpadu IAIN Langsa, Menghabiskan Dana APBN 2024 Senilai Rp 45 Miliar.
Banda Aceh |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Dirkrimsus polda aceh, diminta segera melakukan pemeriksa terhadap gedung kuliah terpadu institut agama islam negeri (IAIN) langsa. Yang di bangun dengan dana surat berharga syariah negara (SBSN), senilai kurang lebih Rp 45 miliar. Mulai di gunakan untuk perkuliahan sejak awal bulan maret 2025, namun. Terkesan pembangunan ini, dibangun asal jadi oleh sebuah perusahaan yang di datangkan dari medan sumatra utara.
Kelihatan sekali gedung itu, di bangun asal jadi. Demi untuk bisa menguras keuntungan lebih besar, ujar ketua yayasan advokasi rakyat aceh (YARA) langsa H A Muthallib Ibr, SE.,SH.,M.SI,.M.Kn., CPM., CPArb, kepada sejumlah wartawan rabu 13 agustus 2025 di kota langsa.
Ketua YARA langsa, melakukan investigasi ke lapangan selasa 12 agustus 2025. Dan menunjukkan, bahwa kualitas pengerjaan gedung tersebut. Terkesan asal-asalan, dan jauh dari standar yang seharusnya terlihat semua sudut plafon di bangun asal jadi, ujarnya H A Muthallib itu.
Kita mendesak pihak dirkrimsus polda aceh saat ini, untuk segera turun ke langsa. Melakukan pemeriksaan gedung ini, dan dapat di lakukan pemeriksaan terhadap pimpinan proyek atau PPTK yang menangani gedung tersebut. Ada dugaan gedung itu, masih banyak kekurangan di lapangan sebutnya lagi.
Berdasarkan hasil observasi, dan integritas sejumlah bagian fisik bangunan tampak tidak dikerjakan dengan baik. Sebutnya, oleh mantan wakil ketua PWI aceh itu kembali.
Beberapa tembok terlihat tidak simetris, sementara pemasangan plafon tampak kurang rapi dan tidak merata. Bahkan, beberapa lampu sudah terlepas dari tempatnya. Meski pun gedung ini baru saja digunakan, sebutnya lagi.
Kondisi ini, mengindikasikan adanya kemungkinan pekerjaan yang terburu-buru atau kurangnya pengawasan dalam proyek pembangunan tersebut. Sebagai gedung yang diharapkan menjadi pusat kegiatan akademik bagi mahasiswa, kondisi ini tentu menjadi sorotan banyak pihak.
Dengan anggaran yang begitu besar, kualitas bangunan seharusnya memenuhi standar. Keamanan dan kenyamanan, yang layak. Namun, temuan di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak kampus atau instansi terkait mengenai kondisi gedung tersebut. Perlu adanya evaluasi menyeluruh, untuk memastikan apakah pembangunan ini. Sudah sesuai dengan spesifikasi yang di tetapkan, jika ditemukan ketidaksesuaian. Maka langkah perbaikan harus segera di lakukan, agar fasilitas ini dapat digunakan secara optimal tanpa membahayakan penggunanya.
Bukan hanya masyarakat biasa yang mendesak pihak dirkrimsus polda aceh, untuk turun melihat langsung hasil pembangunan yang di bangun asal jadi. Namun banyak para akademi juga menyebutkan, sangat jelek kondisi gedung yang di bangun menggunakan uang negara mencapai Rp.45 milyar. Sebutnya, salah seorang dosen kepada media ini. Di tempat terpisah, kita setuju pihak penegak hukum dari KPK turun ke lapangan untuk dapat di melihat langsung.
Sementara itu, setelah tim investigasi kelapangan. Namun sampai saat ini belum ada keterangan resmi, “Dedi Hendrik”. Sebagai pejabat kasubbag tata usaha, perlengkapan dan rumah IAIN langsa. Bukan hanya gedung, namun tangga untuk menuju lantai atas dibangun asal jadi saja.
Selaku PPTK (pejabat pelaksana teknis kegiatan), yang coba di hubungi oleh sejumlah wartawan media ini secara tergabung. Kamis 20 maret 2025, tidak berhasil di temui, “menurut keterangan dari salah seorang security di IAIN langsa. Pak Dedi belum keliatan di kantornya pak,” ujar salah seorang security, ujarnya lagi. Dari salah seorang security. Saat di tanya media ini yang tergabung, selasa 12 agustus 2025.
Sisi lainnya lagi, oleh media ini tergabung itu. Mencoba kotak telepon genggam dengan pak dedi , juga tidak tersambung. Sementara itu pula, rektor IAIN langsa. Prof, Dr. Ismail Fahmi Arrauf Nasution, MA. Saat mau di lakukan konfirmasi menyangkut pembangunan gedung IAIN langsa, selasa 12 agustus 2025. Terkesan di bangun asal jadi, dan langsung memblokir nomor kontak wartawan media ini yang tergabung. Sampai berita ini di turunkan, belum ada pejabat IAIN langsa memberikan tanggapan serius seputar dugaan pembangunan gedung di lingkungan IAIN langsa.
(Jihandak Belang/Team YARA Langsa)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh