Scroll Untuk Lanjut Membaca
Darurat Narkoba: STT Katharos & Yayasan Agape Bergerak, Generasi Muda Jadi Taruhan!

Bekasi ll gabungnyawartawanindonesia.co.id ll  26 November 2025 — Di tengah krisis narkoba yang semakin mengkhawatirkan, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Katharos Indonesia Bekasi dan Yayasan Pelayanan Agape Bogor mengambil langkah berani dengan menggelar Seminar Nasional bertajuk “Darurat Narkoba”. Acara ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah gerakan nyata yang membangkitkan harapan dan semangat baru dalam memerangi narkoba di Indonesia.

Seminar yang berlangsung secara hybrid di Aula Lantai 2 STT Katharos Indonesia Bekasi ini berhasil menyatukan ratusan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi, tokoh agama, hingga aktivis sosial. Semangat kebersamaan dan tekad untuk melawan narkoba begitu terasa, menciptakan atmosfer yang penuh inspirasi dan motivasi.

Sinergi Dahsyat: Katharos Indonesia dan Yayasan Agape

Ibu Hertina, M.Pd, selaku Ketua Panitia, membuka acara dengan penuh semangat, diikuti sambutan inspiratif dari Dr. Edward Butarbutar, M.Pd, yang menekankan urgensi penanganan narkoba secara komprehensif. Acara dipandu dengan apik oleh Saudari Epiphania (Tata) dan Bapak Jimmy, menciptakan suasana diskusi yang hidup dan interaktif.

Seminar ini menghadirkan tiga narasumber utama yang kompeten dan berdedikasi:

– Dr. Adolf Bastian Butarbutar, Ketua STT Katharos Indonesia: Membawakan topik “Darurat Narkoba dalam Perspektif Alkitab,” Dr. Adolf menegaskan pentingnya pendekatan spiritual dalam pemulihan pengguna narkoba. “Proses pemulihan pengguna narkoba tidak hanya menyentuh aspek fisik dan psikologis, tetapi harus ditangani secara spiritual. Ini adalah kebenaran Alkitabiah—pemulihan sejati terjadi ketika hidup seseorang mengalami pembaruan rohani di dalam Tuhan. Itulah inti dari pembahasan Darurat Narkoba dari perspektif Alkitab,” ujarnya dengan penuh keyakinan.STT Katharos Indonesia dikenal sebagai lembaga pendidikan teologi yang unggul dalam menghasilkan pemimpin-pemimpin Kristen yang berintegritas, kompeten, dan berdedikasi tinggi untuk melayani Tuhan dan masyarakat.
– Hendrik Wowor, Ketua Yayasan Pelayanan Agape: Dengan topik “Indonesia Darurat Narkoba,” Bapak Hendrik memaparkan bahwa penanganan narkoba tidak cukup hanya melalui jalur hukum. “Penanganan penyalahgunaan narkoba tidak cukup hanya melalui jalur hukum. Banyak korban perlu disentuh melalui proses pemulihan yang manusiawi dan menyeluruh. Karena itu kami hadir—Yayasan Pelayanan Agape—untuk mengambil bagian dalam pelayanan rehabilitasi dan pemulihan generasi,” jelasnya dengan penuh semangat.Yayasan Pelayanan Agape telah lama dikenal sebagai lembaga yang peduli terhadap pemulihan korban narkoba. Dengan pendekatan yang holistik dan berbasis kasih, Agape telah berhasil membantu banyak individu untuk keluar dari jerat narkoba dan membangun kembali kehidupan mereka.
– Christ Chiko Sijabat, Ketua Ikatan Konselor Adiksi Nasional, Praktisi Rehabilitasi dan Pembinaan Generasi Muda: Membawakan topik “Strategi Drug Demand Reduction dalam Praktik Berbasis Bukti,” Bapak Christ membagikan strategi efektif dalam mengurangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data BNN tahun 2023, terdapat sekitar 3,3 juta pengguna narkoba di Indonesia. “Kita harus bersatu, karena peredaran narkoba adalah musuh bersama. Upaya pencegahan dan rehabilitasi harus dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh,” tegasnya.

Puncak Acara: Deklarasi Kolaborasi dan Penandatanganan MoU

Sebagai puncak acara, STT Katharos Indonesia dan Yayasan Pelayanan Agape mendeklarasikan komitmen untuk berkolaborasi secara berkelanjutan dalam mengembangkan program edukasi, pendampingan, dan pelayanan rehabilitasi. Komitmen ini diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang disaksikan oleh seluruh peserta seminar.

Ketua STT Katharos Indonesia, Dr. Adolf Bastian Butarbutar, menyatakan, “MoU ini adalah langkah konkret untuk memperkuat sinergi antara STT Katharos Indonesia dan Yayasan Pelayanan Agape. Kami percaya, dengan menggabungkan kekuatan dan sumber daya yang kami miliki, kita dapat memberikan dampak yang lebih signifikan dalam memerangi narkoba dan menyelamatkan generasi muda.”

Ketua Yayasan Pelayanan Agape, Hendrik Wowor, menambahkan, “Kami sangat antusias dengan kolaborasi ini. Dengan dukungan STT Katharos Indonesia, kami yakin dapat menjangkau lebih banyak individu yang membutuhkan bantuan dan memberikan pendampingan yang lebih komprehensif.”

Seminar Nasional “Darurat Narkoba” ini adalah bukti nyata bahwa dengan bersatu padu, kita mampu menghadapi tantangan seberat apapun. STT Katharos Indonesia dan Yayasan Pelayanan Agape telah menunjukkan komitmen mereka untuk menjadi bagian dari solusi, dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergabung dalam gerakan ini.

Seperti kata pepatah bijak, “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Mari kita bersatu, bergandengan tangan, dan berjuang bersama untuk menyelamatkan generasi muda Indonesia dari ancaman narkoba yang mematikan!

Jurnalis: Vicken Highlanders

Editor: Romo Kefas

Reporter: Jurnalis GWI