Brebes |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Pada tanggal 06/09/2025, celoteh bang jenggo, usiaku kini sudah setengah abad lebih dan rekan sahabat baik aktifis, pegiat sosial pun sudah banyak yang pulanG karena Allah SWT telah memanggilnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Brebes, Baik-Baik Saja, Sekali Pun Terkotak-Kotak, Tapi Tetap Solid Dan Kondusif.

Bahkan tidak sedikit se-profesi, di awak media juga satu per satu kini pada meninggalkan kita.

Dulu pada saat PILBUP masih cara pemilihan lewat DPRD pun pernah terjadi kericuhan, akan tetapi tidak separah sekarang aksi demo kemarin.

Saat itu sama kericuhan di berterbangan batupun ada, bahan penculikan juga ada tapi demi dan untuk kelangsungan PILBUP
Setelah selesai terpilih mereka yang di amankan di kembalikan ke keluarganya.

Akan tetapi tidak sampai ada pengrusakan apa pun, apa lagi terjadi pembakaran yang terjadi aksi demo kemarin. Dengan merusak dan membakar gedung DPRD Brebes

Belum lama ini, Bang Jenggo meminta bertemu Kapolres baru sebelum dan sesudah aksi demo tapi belum bisa di temui Karena super sibuk dan sosialisasi kunjungan ke berbagai agenda yang sudah di jadwalkan baik pihak humas dan Seperti pun menjawab bapak belum bisa di temui.

Bang jenggo, yakin sekali brebes ini. _Aman dari hal hal yang mana tidak terbayangkan seperti apa yang kemarin terjadi kalau dari pihak manapun tidak ada penunggang gelap dalam akasi demo tersebut.

_ Kondusif, Brebes itu kondusif dari hal hal yang berbau aksi para militan, apa pun
Karena letak biografinya sebagai PETANI bawang.

Sekalipun sekarang berubah kota Industri

BAHKAN dari hasil pantauan rekan dan sahabat seperjuangan yang di lapangan masuk di Pendemo itu pada saling mengenali.

Akan tetapi tidak perlu berasumsi NEGATIF
Di mana ada pengrusakan itu terjadi menimpa rumah WARGA yang mana adalah korban dari penumpang gelap yang ambil yang punya dendam pasca PILKADA, kesempatan dalam kesempitan karena suasana kemarin SABTU 30_08’2025

Begitu juga kalau maaf…Pihak Kepolisian Resort Brebes jeli dan waspada pasti tahu akan rencana aksi demo tersebut.

Karena pastinya jauh sebelumnya harus meminta ijin ke kepolisian .
Jauh sebelumnya bisa paling tidak
Memberi arahan untuk para kamtibmas juga babinsa di Desa masing masing dengan Silaturahmi bersama perangkat desa dan kadesnya harus proaktif dan berbaur di masyarakat.

Tapi dengan minimnya Silaturahim apalagi sekarang jarang dan tidak ada lagi yang namanya ronda keliling kampung kalau istilah dulu Hansip dan perangkat desa dan kades GLANDUNG ke warganya untuk menstabilisasikan keamanan dan kenyamanan.

Bahkan kita bisa lihat SENDIRI di kampung, sudah tidak ada kepedulian lagi dengan mendirikan POS RONDA.

Di mana warga masyarakat giliran di pos ronda ( pos kamling ) tersebut
Karena merasa Aman dan kondusif itu di acuhkan seolah olah menganggap enteng akan terjadi gelombang pendemo tidak membludak sebesar itu

Memang demokrasi indonesia itu, di zamin undang-undang. Untuk menyuarakan apa yang perlu di suarakan, pasca terjadinya penabrakan seorang OJOL dari Brimob. Saat terjadi aksi demo di jakarta itu, adalah pemicu ke seluruh indonesia. Dari berbagai kabupaten, dan kota madya terjadi.

Tapi Brebes dari zaman cindil Abang itu kondusif dan aman tanpa adanya seperti aksi yang terjadi kemarin SABTU 30_08_2028, akan tetapi semua sudah berlalu dan rekan rekan aktifis dan para putra putri asli daerah masih punya rasa kepedulian turun ke bawah dan melerai.

Kini jajaran kepolisian polres brebes, dan kodim brebes harus bisa memilah. Dan memilih car terbaik untuk bisa sinergi dengan warga brebes, libatkan tokoh masyarakat seperti ustad dan kyai. RT RW, ormas dan LSM jangan hanya karena punya kepentingan. Saat PILKADA pada saling muncul, giliran kemarin ada dan amukan aksi demo tapi tidak ambil bagian.

Untuk memberi sumbangsih secara berkala, sebelum aksi demo berlangsung. Paling tidak antisipasi sebelumnya, dengan tebang pilih agar Brebes Beres kondusif.

Bang Jenggo, adalah saksi hidup di mana setiap ada gejolak di brebes tidaklah separah kemarin aksi demo berlangsung.

Dan berharap juga kepada pemerintah brebes, beres harus juga bisa merangkul semua golongan. Dan lapisan jangan tebang pilih, karena merasa lawan politik. Hayo baik dari elemen masyarakat sekali pun dari partai, yang mana muncul kalau ada kepentingan baik pileg dan PILKADA tampil ke bawah.

Tapi kewajiban juga para wakilnya, yang duduk di DPRD menjadi pasif dan KACANG lupa KULITNYA.

Warga masyarakat perlu dan di beri kesempatan, dalam aspirasinya dan mengemukakan pendapat. Jangan ketika datang ke gedung DPRD, malah di tinggal dengan alsan dinas keluar. Dan lain sebagainya, terimalah warga masyarakat.

Karena DPR, dan khususnya DPRD brebes, adalah milik warga masyarakat karena kalian di pilih dari warga masyarakat di mana tanpa RAKYAT kalian tidak akan di pilih.

Sekali pun kalian merasa mengukurkan duit, saat malam hari “H”. Seolah-olah, kalian wakil rakyat suaranya di beli.

Mudah mudahan pemerintahan Brebes Beres bisa berjalan sesuai harapan warga Masyarakat Brebes hingga akhir nya terwujud BREBED-BREBED

Dan untuk Kepolisian Polres Brebes juga harus bisa menemukan siapa di balik dalang aksi demo tersebut.

Juga penunggang gelap yang membuat aksi demo melakukan hal yang merugikan Fasilitas Negara serta milik WARGA sekitar.
Pertanggung jawaban selaku aksi demo tersebut dengan tidak lagi meng INTIMIDASI yang tertangkap.

Tapi bekerja samalah dengan yang tertangkap agar terungkap aksi demo itu siapa dalang aksi sebenarnya maksud di balik demo tersebut..

Kebersamaan para warga dan POLRI serta TNI sangat di Rindukan oleh warga masyarakat khususnya warga Brebes

(Red/Dari Brebes Jawa Tengah Bang Jenggo Dan Rekan Sahabat Seperjuangan)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh