Klaten |gabungnyawartawanindonesia>co.id.- Dinas Kesehatan ( Dinkes) Klaten belum dapat memastikan penyebab belasan siswa SMPN 1 Wedi mengalami gejala keracunan, Kamis(9/10/2025), Dinkes menunggu hasil laboratorium sampel makanan manu makan bergizi gratis (MBG) yang dihidangkan sekolah setempat.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Belasan Siswa, Di Wedi Klaten, Diduga Keracunan MBG, Ini Menu Yang Di Hidangkan.

Diberitakan sebelumnya, hingga rabu petang 18 siswa SMPN 1 Wedi di laporkan mengalami gejala keracunan mulai dari, mual muntah, hingga pusing seusai menyantap menu MBG yang disajikan di sekolah. Dari jumlah itu, 10 orang dirujuk ke RSUD Bagas Waras Klaten dan delapan orang pulang atau menjalani rawat jalan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes ) Klaten, Anggit Budiarto, mengungkapkan gejala tersebut muncul saat siswa masih berada du sekolah. Dia juga menjelaskan sampel sudah diambil dari menu makanan yang sebelumnya di santap siswa untuk di lakukan uji laboratorium.

“Untuk dugaan sementara, kami masih melakukan pemeriksaan. Kami sudah ambil sampel dari makanan yang di sajikan. Kami tetap harus menunggu dari hasil pemeriksaan laboratorium ,” papar Anggit di Puskesmas Wedi.

Menurutnya sampel makanan dari semua komponen yang sebelumnya dinikmati siswa diambil untuk dilakukan uji laboratorium, mulai dari nasi, lauk, sayur, dan juga mungkin ada buah dan susu.

Sementara itu, Dinkes membuka posko Kesehatan di Puskesmas Wedi yang beroperasi selama 24 jam ada untuk mengantisipasi jika masih ada yang mengalami gejala serupa.

Secara terpisah, salah satu orang tua murid kelas VII SMPN 1 Wedi, Sri, mengungkapkan putrinya mengalami gejala keracunan saat masih berada di sekolah. Gejala yang dialami putrinya berupa pusing dan perut sakit.

“Kalau menunya ada kentaki[ ayam goreng tepung] sup pisang, susu dan tempe,” kata warga Desa Sukarejo, Kecamatan Wedi tersebut saat menunggui putrinya di Puskesmas Wedi.

Setelah menjalani perawatan di Puskesmas Wedi, anaknya yang merupakan siswi kelas VII di perbolehkan pulang.

Camat Wedi, Widaya, mengungkapkan dari penjelasan yang dia terima, distribusi menu MBG sekitar jam 09.00 WIB dan kemudian mulai menikmati siswa. Sekitar pukul 10.00 WIB, siswa mulai mengalami gejala dengan rata-rata merasa mual dan pusing.

“Tadi beberapa ada yang saya tanya. Katanya pertama kali mengunyah itu enak, tetapi lama- lama enggak enak. Kata siswa itu saat menyantap menu olahan daging,” jelas Widaya Camat Wedi.

(Red/Armila GWI)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh