Bertempat Jenis Rumah Penduduk, Di Jadikan Lokal “Kelas” Murid, Untuk Kegiatan Belajar.
Langsa Barat |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Walau semestinya, dari pihak UPTD perwakilan daerah pemerintah kota langsa, seharus dapat jeli terhadap hal ini. Adanya aktivis lembaga swadaya masyarakat (lsm) bungoeng lam jaroe aceh di kota langsa, telah di temukan di kota langsa. Yaitu, di daerah desa pusong telaga tuju kecamatan langsa barat kota langsa.
Diduga masih ada tempat areal sekolah menengah atas (SMA), yang bermodalkan ruang kelas murid belajar. Bertempat lokasinya, jenis dari rumah penduduk. Yang di jadikan lokal (kelas) murid, untuk kegiatan belajar para siswa dan siswi.
Itu penyebabnya, di karenakan di daerah kota langsa. Bukan lagi kota yang tertinggal, dengan namanya saja kita sudah mencernah nya (menjadi sebutan kota madya). Tentunya tidak ada lagi hal semacam itu, di daerah kota tersebut.
Semestinya juga, dari pemerintah provinsi aceh. Yang memiliki UPTD (perwakilan) kantor dinas pendidikan di kota langsa, seharusnya sudah terbentuk atau sudah di buat satu sekolah negeri disana. Ini malah sebaliknya, di daerah pusong telaga tujuh kecamatan langsa barat kota langsa. Masih ada ruangan lokal atau kelas untuk belajar murid-murid (siswa-siswi) itu, masih menggunakan jenis rumah penduduk. Mau sampai kapan, hal itu terus terjadi. Ada pun dari pihak kantor dinas pendidikan daerah provinsi aceh, atau perwakilan UPTD di daerah pemerintahan kota langsa. Pihaknya juga, yang dari kantor dinas terkait. Belum ada pembentukan areal tempat sekolah (SMA) negeri di daerah pusong telaga tujuh tersebut.
“Di mana pandangan, dan pikiran kalian. Wahai pejabat-pejabat pemerintahan aceh, apakah kalian tidak melihat. Para anak-anak daerah desa pusong telaga tujuh, butuh sarana prasarana untuk kwalitas mutu pendidikan. Apa kalian masih memiliki hati nurani, terhadap mereka”. Tandasnya, oleh bung “Zulfadli” selaku aktivis lsm bungoeng lam jaroe di aceh kota langsa.
Dari sisi lainnya juga, aktivis LSM bungoeng lam jaroe aceh di kota langsa. Bung “Zulfadli.S.sos.I.MM“, meminta kepada pemerintah pusat. “Tolong segera di perhatikan daerah kota langsa provinsi aceh, di mana masih adanya terdapat sekolah SMA daerah desa pusong telaga tujuh kecamatan langsa barat. Walau pun itu, terbentuk sekolah swasta. Namun hal itu pun, tidak bisa di anggap sebelah mata.
Semestinya juga, di desa pusong telaga tuju itu. Yang menggunakan gedung, atau ruangan untuk belajar. Model rumah milik masyarakat, seharusnya ada perhatian dari pemerintah terhadap itu. Dan hal ini, saya dapati langsung dari nara sumber yang akurat. Yang tidak mau di sebutkan namanya, kepada saya sebagai aktivis lsm bungoeng lam jaroe aceh di kota langsa.
Untuk selanjutnya juga, pihak dari LSM itu. Langsung mencoba menghubungi salah satu seorang penjabat (pj) kepala desa daerah desa itu (pj geuchik pusong telaga tujuh), yang di sebut-sebut sapaan panggilannya “sudirman”. Melalui via telepon selular chat whatsappnya, di nomor 0812-6266-xxxx.
Dengan ucapan penyampaian lewat chat whatsapp selularnya, bung “zul” sebagai aktivis lsm bungoeng lam jaroe aceh di kota langsa tersebut, mengatakan. “Pak pj, saya aktivis LSM bungoeng lam jaroe. Mau menanyakan terkait sekolah SMA di telaga tujuh pusong, tempat bapak pimpin itu, apakah bangunan sekolahnya kepunyaan masyarakat ya pak PJ. Dan  mohon  penjelasan dan kerjasamanya pak PJ”, sebut “zul” kepada “Sudirman saat itu.
Anehnya lagi, sesampai sekarang hari ini juga, pihaknya belum juga ada dibalasnya (jawaban) komentar oleh PJ geuchik pusong telaga tujuh itu. Dan hal itu pun sudah di telepon, namun tidak juga di angkat olehnya. Pada hal telepon selularnya tersebut, masuk dan berdering dengan 4 kali pemangilan. Pungkas, bung “zulfadli” menjelaskan kepada wartawan media ini. Kemarin senin 27/10/2025, sekitar pukul.22.02.wib.
(ZL)

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Aktivis LSM BLJ Aceh, Temukan Di Kota Langsa, Diduga Masih Ada Sekolah SMA, Yang Bermodal Ruang Kelas Murid Belajar.

Reporter: Perwakilan GWI Aceh