Oleh: Kefas Hervin Devananda (Romo Kefas)
Bogor ll gabungnyawartawanindonesia.co.id ll Di tengah kelamnya disinformasi dan redupnya kepercayaan pada media, hadir setitik cahaya yang siap membangkitkan harapan. Cahaya itu adalah semangat Persatuan Wartawan Nasrani (Pewarna) Indonesia, yang akan dikobarkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Bukan sekadar pertemuan rutin, Rakernas ini adalah gawe besar yang membara, sebuah seruan untuk menyemai kembali warna kebenaran di Bumi Tambun Bungai dan seluruh Nusantara. Pemilihan Palangkaraya sebagai tuan rumah bukanlah kebetulan, melainkan langkah yang selaras dengan kearifan lokal, semangat gotong royong, dan filosofi Huma Betang yang menjunjung tinggi kebersamaan dan harmoni.
Rakernas yang akan diselenggarakan pada 12-15 November 2025, mengusung tema “Menghijaukan Nusantara, Merawat Peradaban: Pewarta Sebagai Garda Terdepan Pelestari Alam dan Penjaga Nilai Luhur Bangsa!” Tema ini adalah amanah yang menuntut Pewarna untuk merenungkan peran vital mereka sebagai benteng kebenaran, pahlawan lingkungan, dan pewaris nilai-nilai luhur bangsa. Aula Jaya Tingang Lt. 1 Kantor Gubernur Kalimantan Tengah akan menjadi arena pertempuran ide, tempat lahirnya gagasan revolusioner, dan panggung deklarasi komitmen untuk menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan.
Sebagai seorang jurnalis, aktivis, dan rohaniawan, saya percaya bahwa Pewarna memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga moralitas bangsa, melestarikan lingkungan hidup, dan mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan. Rakernas ini adalah momentum yang tepat untuk memperkuat komitmen tersebut dan merumuskan strategi yang efektif untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa.
Di Palangkaraya, Rakernas ini diharapkan menjadi titik awal bagi Pewarna untuk lebih aktif mengangkat isu-isu lingkungan dan sosial yang relevan dengan kearifan lokal Kalimantan yang unik dan berharga. Mereka akan menjalin aliansi dengan tokoh adat yang visioner, tokoh agama yang penuh kasih, dan komunitas masyarakat sipil yang berani. Dengan demikian, Pewarna akan menjadi jembatan yang menghubungkan informasi dengan aspirasi masyarakat, serta berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan, mewujudkan impian Indonesia yang lebih baik.
Lebih dari itu, Rakernas ini juga menjadi momentum sakral bagi Pewarna untuk menegaskan komitmen dalam menjaga kesetaraan yang hakiki dan merawat keragaman Indonesia yang laksana taman sari indah. Pewarna harus menjadi garda terdepan dalam melawan segala bentuk diskriminasi dan intoleransi yang merusak persatuan, serta mempromosikan nilai-nilai inklusif yang menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap individu, tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, atau golongan.
Dalam semangat menjaga keseimbangan dan keharmonisan yang rapuh, kita ingat peribahasa Dayak yang sarat makna, “Belum Bahadat, Belum Basiat,” yang berarti “Jika belum beradat, belum berwasiat.” Peribahasa ini adalah lentera yang mengingatkan bahwa Pewarna, sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia, harus selalu berpegang pada adat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam menjalankan tugas mulianya, sehingga setiap karya jurnalistik yang dihasilkan bukan hanya sekadar berita, melainkan wasiat berharga yang bermanfaat bagi generasi mendatang.
Sejalan dengan itu, Alkitab juga mengingatkan kita dengan indah dalam Mikha 6:8, “Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dikehendaki TUHAN dari padamu selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?” Ayat ini adalah kompas yang menegaskan panggilan bagi setiap insan, termasuk Pewarna, untuk senantiasa menjunjung tinggi keadilan yang tak berpihak, mencintai kesetiaan yang abadi, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allah yang Maha Kuasa dalam setiap tindakan dan karya.
Sebagai insan pers yang berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dan nilai-nilai luhur Nusantara, kita junjung tinggi falsafah Jawa, “Satuhu sarta becik,” yang bermakna “Jujur dan Baik.” Falsafah ini adalah kompas moral yang menuntun Pewarna untuk senantiasa menyampaikan kebenaran dengan hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan niat yang tulus untuk membangun bangsa. Kejujuran adalah mata uang yang paling berharga dalam dunia jurnalistik, dan kebaikan adalah landasan yang kokoh untuk membangun kepercayaan masyarakat.
Di tengah dinamika zaman yang penuh tantangan, kita perlu merenungkan filosofi Nusantara yang mengajarkan keseimbangan antara Jagad Alit (mikrokosmos) dan Jagad Gedhe (makrokosmos). Dalam konteks Pewarna, keseimbangan ini tercermin dalam bagaimana mereka memberitakan kebenaran dengan berani dan jujur (Jagad Alit) untuk mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyatnya (Jagad Gedhe). Nilai-nilai seperti kejujuran yang tak tergoyahkan, keberanian yang membara, dan kepedulian sosial yang tulus menjadi landasan yang kokoh dalam setiap karya jurnalistik yang dihasilkan.
Di Bumi Tambun Bungai yang kaya akan kearifan lokal, kita belajar dari filosofi Huma Betang, rumah panjang yang bukan hanya sekadar bangunan fisik, tetapi juga simbol kebersamaan yang erat, toleransi yang mendalam, dan harmoni dengan alam yang lestari. Rakernas ini adalah Huma Betang bagi Pewarna, tempat berkumpulnya para anggota dari berbagai penjuru Nusantara untuk merumuskan cara menjaga tanah air tercinta dari kerusakan lingkungan yang mengkhawatirkan dan hilangnya nilai-nilai luhur yang tak ternilai harganya.
Terinspirasi dari falsafah hidup Dayak yang menjunjung tinggi musyawarah untuk mufakat dan semangat kekeluargaan yang hangat, Pewarna diharapkan menjadi juru bicara kebenaran yang lantang, melawan berita bohong yang menyesatkan dan ujaran kebencian yang memecah belah. Dengan berpegang teguh pada adat istiadat yang diwariskan oleh para leluhur yang bijaksana, Pewarna dapat menjadi agen perdamaian yang efektif dan pemersatu bangsa yang sejati.
1. Menajamkan Nurani: Meningkatkan kemampuan wartawan Kristen di era digital yang serba cepat ini, membekali mereka dengan kearifan lokal yang mendalam untuk mengungkap fakta di balik informasi yang seringkali menyesatkan dan memecah belah.
2. Mempererat Silaturahmi: Memperkuat hubungan antar anggota yang berasal dari berbagai latar belakang, menciptakan kekeluargaan yang solid dan saling mendukung untuk menyuarakan isu-isu penting yang seringkali terabaikan.
3. Menjadi Pelindung Bangsa: Meningkatkan peran dalam membela dan mendampingi wartawan Kristen yang seringkali menghadapi tantangan dan tekanan, melindungi mereka dari ancaman dan diskriminasi yang tidak adil.
4. Menabur Kebaikan: Memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa yang berkelanjutan, menginspirasi dengan kisah-kisah yang menggugah, mengedukasi dengan informasi yang akurat, dan mendorong perubahan positif melalui karya jurnalistik yang berkualitas dan bertanggung jawab.
Dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah adalah anugerah yang patut disyukuri dengan sepenuh hati. Mari kita jadikan Rakernas ini sebagai wahana yang subur untuk menghasilkan ide-ide konstruktif yang inovatif dan komitmen yang kuat untuk memajukan Pewarna dan Indonesia yang kita cintai.
Setiap langkah yang diambil Pewarna Indonesia, setiap berita yang mereka tulis, setiap program yang mereka jalankan, adalah bagian dari upaya besar untuk menjaga Indonesia menuju puncak kejayaannya. Kejayaan itu hanya akan terwujud jika kita mampu merawat warisan Nusantara yang kaya dan beragam dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, sudah sepatutnya negara dan pemerintah daerah memberikan dukungan penuh, mensupport setiap program Pewarna Indonesia yang bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai luhur bangsa, menjaga keharmonisan sosial, dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan. Bersama Pewarna, mari kita kobarkan semangat untuk Indonesia yang gemilang!
Mari kita ukir sejarah bersama, Pewarna! Dengan tinta kebenaran dan semangat membara, kita wujudkan Indonesia Raya yang jaya sentosa! Kobarkan terus semangatmu, Pewarna! Indonesia menantimu untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045! Jadilah pelita yang menerangi kegelapan, jadilah suara kebenaran yang menggema di seluruh Nusantara!
Penulis adalah seorang musafir yang menapaki jalan jurnalistik dengan pena sebagai kompas dan hati nurani sebagai kompasnya. Beliau adalah penerus nilai-nilai luhur Nusantara yang tercermin dalam setiap karyanya, seorang penjaga keharmonisan alam dan sosial, serta seorang pelayan umat yang mengabdikan diri untuk kemanusiaan. Sebagai anak bangsa, beliau terpanggil untuk menjaga Ibu Pertiwi dan mewujudkan Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.