Klaten |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Praktek prostitusi yang diduga berlangsung sejak emapat hingga lima tahun tetakhir di kawasan seberang PG Gondang, Kecamatan Jogonalan, akhirnya ditindak tegas, Kamis(4/12/2025), Tim gabungan Pemkab Klaten membongkar 14 bangunan liar yang berdiri di bekas jalur lori pabrik gula tersebut.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Diduga Suah 4 Tahun Jadi Sarang Prostitusi Di Klaten, Pembongkaran Temukan Banyak Kondom.

Bangunan- bangunan itu berdiri di tepi jalan Kabupaten yang mengarah ke Desa Jogja-Solo. Selama bertahun-tahun, lokasi tersebut diduga menjadi tempat kegiatan prostitusi yang meresahkan warga sekitar.

Kepala Satpol PP dan Damker Klaten, Joko Hendrawan, mengatakan total ada 14 bangunan yang dibongkar. Pembongkaran itu dilakukan berdasarkan aduan masyarakat yang mengendus adanya dugaan praktik prostitusi di bangunan tersebut.

Ia menjelaskan aktivitas prostitusi dilokasi itu sudah terpantau sejak empat hingga lima tahun lalu. Satpol PP dan Damker beberapa kali menggelar operasi, tetapi bangunan kembali ditempati dan aktivitas serupa berulang.

“Dari dukungan masyarakat bahwa tempat ini harus bersih, maka kami segera menindaklanjuti. Harapnannya, ini menjadi efek jera terhadap bangunan liar yang disalahgunakan untuk kegiatan prostitusi, khususnya dalam rangka penegakan perda Nomor 12 tahun 2013,” ujar Joko.

Joko menambahkan, teguran kepada penghuni maupun pemilik bengunan sudah dilakukan berulang, baik lisan maupun tertulis. Sosialisasi bahkan telah disampaikan sejak dua tahun lalu.

Pada 26 Oktober 2025 mediasi digelar dan disepakati pembongkaran dilakukan 4 Desember 2025.

” Sesuai dengan hasil mediasi yang pernah kami sampaikan, bahwa tanggal 4 Desember, hari ini, mereka sanggup membongkar mandiri. Tapi sampai dengan hari ini kami tunggu tidak ada. Terus kami melakukan pembongkaran paksa bersama- sama dengan Forkopincam maupun juga Kepala Desa dan teman-teman Satpol PP serta dari Polres Klaten,” kata Joko.

Terkait para perempuan yang beraktivitas di lokasi itu, Joko menyebutkan sebagian besar bukan warga Klaten. Mereka berasal dari Wonogiri, Sragen, Cilacap, serta Semarang.

Pembongkaran itu dimulai sekitar pukul 08.00 WIB menggunakan satu ekskvator. Sebelum bangunan diratakan, petugas terlebih dahulu mengosongkan isinya.

Berbagai perabotan seperti kasur, meja, dan kursi dikeluarkan. Di sejumlah bangunan, petugas menemukan bilik-bilik kamar yang disekat tripleks. Bahkan puluhan kondom masih terbungkus serta tisu basah ditemukan di beberapa ruangan.

(Red/Armila GWI)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh