
Diduga Pemilik SPBU, Gunakan Tangan Besi Loreng Hijau, Dugaan Modal Dusta Pengamanan, Ternyata Bayaran, Dengan Nilai Harga Recehan.

Ratusan Massa Antrian Pengambilan Minyak BBM Bersubsidi, Menggunakan Jerigen, Botol Aqua Dan Kendaraan Sepeda Motor.

Langsa Lama |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Sungguh sangat memalukan, habis pasca banjir bandang. Yang bercampur lumpur itu, spbu nomor 15.244.309. Di desa Gampong sidodadi kecamatan langsa lama kota langsa-aceh, diduga pemilik alias tuan takur spbu tersebut. Menggunakan tangan besi baju loreng hijau, dugaan modal dusta (modus)-nya berpura-pura pengamanan. Dengan menggunakan pakaian dinas lengkap lorengnya mereka itu, yang ternyata hanya tangan besi loreng hijau bayaran.
Dengan nilai harga recehan, saat ratusan massa. Lakukan antrian pengambilan minyak bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi itu, yang juga menggunakan jerigen. Botol aqua dan kendaraan bermotor, jenis roda dua serta roda empat.
Hal kejadian itu, sesuai dengan hasil pantauan wartawan media ini. Bersama pihak dari aktivis lembaga swadaya masyarakat (lsm) bungoeng lam jaroe aceh di kota langsa-aceh, usai di hentikan minyak bersubsidi jenis pertalite itu. Dari mesin pompa spbu nomor 15.244.309, desa sidodadi tersebut. Maka, pemilik spbu itu. Yang belum di ketahui identitasnya, langsung mengumpulkan pihak tangan besi baju loreng hijau itu. Ke lokasi ruangan kantor SPBU itu, namun ternyata itu pula.
Pemilik spbu itu, membagi-bagikan dana lembaran berwarna merah. Senilai harga recehan, “apakah pihak tangan besi baju loreng hijau tersebut. Dengan menggunakan baju kenegaraannya itu, apakah sudah ada mendapatkan izin resmi dari pihak komandan kodim setempat. Maka, dirinya mereka tersebut. Sebagai tangan besi itu, berani-beraninya melakukan pengamanan. Menggunakan baju loreng hijau dinasnya tersebut”, cetusnya. Oleh bung “zulfadli”, sewaktu di lokasi spbu nomor 15.244.309 desa gampong sidodadi kecamatan langsa lama kota langsa-aceh itu. Selasa 2 desember 2025, sekitar pukul.12.35.wib.
(Pasukan Ghoib/Team LSM BLJ Aceh)
Reporter:
Perwakilan GWI Aceh














