Bengkayang,gabunganwartawanindonesia.co.id – Ajang Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang digelar di Nusa Tenggara Barat hingga 1 Agustus 2025 menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Bengkayang. Kontingen Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Bengkayang sukses mengukir prestasi dengan menyumbangkan satu medali perunggu untuk Kalimantan Barat.
Medali tersebut diraih oleh Naura Sofia Fitri, siswi SMPN 01 Sungai Raya, yang tampil gemilang di nomor panahan tradisional kategori U12 jarak 10 meter. Naura berhasil mengungguli ratusan peserta dari berbagai provinsi, menjadikannya sebagai salah satu atlet muda potensial dari daerah perbatasan ini.
Pelatih FESPATI Bengkayang, Samsul Bahri, mengungkapkan rasa bangganya atas capaian tersebut. Ia menyebut perolehan medali ini sebagai tonggak sejarah bagi panahan tradisional di Bengkayang.
“Naura berhasil meraih perunggu di kategori U12 jarak 10 meter. Ini sejarah bagi FESPATI Bengkayang,” ujar Samsul melalui pesan singkat, Minggu (27/7/2025).
Prestasi Naura tak hanya membanggakan pelatih dan rekan-rekan atlet, namun juga diapresiasi langsung oleh Ketua FESPATI Bengkayang, Irwin Saputra.
“Kami bersyukur, dari 22 provinsi yang ikut bertanding, kontingen Bengkayang bisa membawa pulang medali perunggu lewat Naura. Selain itu, Jihan Nabila juga menembus 16 besar di U18 putri, dan Muhammad Imran tampil baik di kategori U18 putra,” ungkap Irwin kepada.
Irwin berharap pencapaian ini menjadi pemicu semangat bagi para atlet muda lainnya di Bengkayang. Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah, terutama melalui Dinas Pemuda dan Olahraga serta KORMI Kabupaten Bengkayang.
“Kami yakin, dengan pembinaan yang berkesinambungan, Bengkayang bisa melahirkan lebih banyak atlet berprestasi. Harapan kami, pemerintah kabupaten juga ikut memperkuat program pembinaan ini. Sinergi antara FESPATI, KORMI, sekolah-sekolah, dan dinas terkait akan menjadi kunci,” jelasnya.
Ke depan, FESPATI Bengkayang juga berkomitmen memperluas pelatihan panahan tradisional hingga ke tingkat sekolah dasar dan menengah, agar dapat mencetak lebih banyak bibit unggul sejak dini.
“Prestasi ini adalah awal. Target kami berikutnya adalah emas di ajang nasional mendatang. Untuk itu kami butuh dukungan semua pihak,” tegas Irwin.
Dengan keberhasilan di FORNAS VIII, FESPATI Bengkayang membuktikan bahwa daerah perbatasan juga memiliki potensi besar dalam melahirkan atlet berprestasi. Konsistensi dalam pembinaan serta dukungan lintas sektor menjadi kunci utama dalam mengembangkan olahraga tradisional yang sarat nilai budaya ini.*Yulizar.
Pewarta: Rinto Andreas