“Wong Sepele, Jadi Aksi Nyata Kementerian Ekraf Wujudkan Inklusivitas Dari Daerah”

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif.

Yogyakarta |gabungnyawartawanindinesia.co.id.- Pada tanggal 11 Juli 2025, kementerian ekonomi kreatif (kementerian ekraf) memfasilitasi produksi single dan video klip berjudul ‘Wong Sepele’. Lagu ini merupakan hasil kolaborasi musisi Helarius Daru Indrajaya yang dikenal dengan nama Ndarboy Genk, penyanyi tunanetra asal Yogyakarta bernama Fauzi Haidi, dan komunitas Mabes Balker.

“Kami ingin memastikan tidak ada talenta yang tertinggal, termasuk teman-teman difabel. Lewat karya ini, kami ingin membuktikan bahwa inklusivitas dalam ekonomi kreatif bukan hanya slogan, tapi aksi nyata,” ucap Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya pada Jumat, 11 Juli 2025.

Video klip ‘Wong Sepele’ diproduksi bersama komunitas Mabes Balker, melibatkan Ndarboy Genk sebagai tim kreatif, dan menampilkan Fauzi Haidi sebagai vokalis utama. Selain menjadi media ekspresi, karya ini juga diarahkan untuk monetisasi digital, memperluas peluang ekonomi bagi para pelaku industri kreatif yang terlibat. Single ‘Wong Sepele’ ini rencananya akan dirilis serentak pada 14 Juli 2025 di berbagai platform digital sebagai bagian dari strategi untuk memperluas peran subsektor musik dalam membangun ekonomi kreatif yang inklusif dan berbasis talenta lokal.

Kementerian Ekraf memfasilitasi kolaborasi ini melalui program unggulan Akselerasi Kreatif (AKTIF) Musik. Sebagai program yang menyasar wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional, AKTIF Musik dirancang untuk mendorong lahirnya karya-karya orisinal dari komunitas kreatif daerah.

Yogyakarta dipilih karena ekosistem seninya yang tumbuh secara organik dan kolaboratif. Melalui karya ini, Kementerian Ekraf juga memperkuat komitmen untuk membuka akses yang setara bagi penyandang disabilitas dalam ekosistem kreatif nasional.

Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu, menyampaikan bahwa program AKTIF Musik hadir sebagai bentuk pendampingan kreatif dan fasilitasi produksi karya musik di daerah. “Program ini mempercepat dampak ekonomi dari karya lokal. Kami tidak hanya hadir di balik layar, tapi turut mendorong distribusi dan eksposurnya agar ekosistem musik lokal tumbuh secara berkelanjutan,” kata Ayu, sapaan sehari-hari Agustini Rahayu.

Sementara itu, Direktur Musik Kementerian Ekraf Mohammad Amin menegaskan bahwa pemilihan lokasi dan talenta dalam proyek ini mencerminkan semangat keberagaman dalam ekonomi kreatif.

“Fauzi Haidi adalah bukti bahwa keterbatasan tidak membatasi kualitas. Lagu ‘Wong Sepele’ dipilih karena kekuatan naratifnya yang kuat dan dekat dengan realitas sosial kita,” imbuh Amin.

Melalui peluncuran lagu dan video klip ‘Wong Sepele’, Kementerian Ekraf mendorong semakin banyak IP (Intellectual Property) lokal yang inklusif untuk menembus pasar digital dan membuka jalan bagi ekonomi kreatif yang lebih adil, terbuka, dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan visi menjadikan ekonomi kreatif sebagai _the new engine of growth_ yang Indonesia yang dimulai dari daerah dengan membuka ruang selebar-lebarnya bagi kolaborasi lintas komunitas dan keberagaman talenta.

*Kiagoos Irvan Faisal*
*Plt. Kepala Biro Komunikasi*
*Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif*

Untuk informasi terkini terkait Kementerian Ekonomi Kreatif,
kunjungi https://ekraf.go.id/news.

(Red)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh