

Untuk Membangun Saluran Parit, Di Karenakan Pihak Pemdes Tidak Ada Memiliki Anggaran Dana Desa, Untuk Lakukan Pembangunan.
Aceh Timur |M.GWI.CO.ID- Di gampong tanoh anoe kecamatan idi rayeuk kabupaten aceh timur, masyarakat seputaran gampong itu. Terpaksa mengalirkan limbah air dari kamar mandinya mereka masing-masing, membuang ke lokasi di depan rumah warga setempat. Mau tidak mau, para warga sekitar mencium aroma bau yang tak sedap dari limbah tersebut.
Diduga, minimnya anggaran dana desa di gampong tanoh anoe tersebut. Sehingga saluran untuk kebutuhan masyarakat pun, tak lagi terpenuhi. Mirisnya lagi, gampong desa itu, terletak dekat dengan pusat perkotaan kabupaten aceh timur. Yaitu, daerah kota idi rayeuk. Akan tetapi, semuanya itu menggambarkan bagaikan di wilayah rumah penduduk yang sangat kumuh dan tidak luput dari perhatian pemdes setempat.
Menurut salah seorang sumber masyarakat setempat di gampong itu, yang jati dirinya enggan mau menyebutkan namanya. Ke sejumlah wartawan media online ini bersama media online lainnya, mengatakan rabu 09/ 07/2025. Terdapat kegiatan saluran yang dilaksanakan setengah jadi, sehingga tidak sesuai dari dana anggaran.
“Menurutnya itu, informasi. Bahwa anggaran tersebut, mencapai senilai sekitar ratusan juta rupiah. Dan mungkin, masih banyak lagi bang”. Ujarnya, pihak dari sumber tersebut. Membeberkan, ulasannya kepada sejumlah wartawan media online ini.
Nara sumber lainnya, juga menjelaskan keheranannya. Terkait dengan anggaran pembangunan di desa tersebut, “untuk membangun saluran yang kurang lebih lima puluhan meter. Pihak desa juga, mengatakan. Tidak adanya anggaran dana desa, jadi kemana angaran dana tersebut.
Kami memohon kepada toke-toke, atau pengusaha yang ada di kabupaten aceh timur. Untuk sudi kiranya, menyumbang material alakadarnya untuk desa kami. Karena tidak ada, yang bisa kami harapkan dari pemerintah desa. Sebutnya, ke sejumlah wartawan media di aceh timur.
“T. Bahar”, yang akrab disapa wen kopral. Sebagai pihak dari pemerhati sosial di aceh timur, mendukung sikap warga atau masyarakat setempat. Yang mengeluhkan, sikap apatis terhadap pemerintah desa tanoh anou juga terhadap warganya.
“Bagi saya, pemerintah desa tanoh anou itu. Menunjukkan sikap seperti itu, yaitu tidak adanya sikap empati. Bahkan menunjukkan sikap apatis kepada warganya, yang sedang mengeluhkan kondisi lingkungan nya tidak sehat. Agar di bantu segera, pada hal sudah berkali-kali hal ini disampaikan. Kepada kepala desa (geuchik), namun tidak ada tanggapan apa pun sampai saat ini.
Itu sikap pemerintah desa, yang sangat luar biasa. Mungkin pemerintah desa tersebut, pemerintah desa. Yang anti sosial, sehingga membiarkan warganya hidup dalam lingkungan yang tidak sehat.
Dengan meminta dan memohon bantuan, dari pihak perusahaan swasta lainnya juga atau para dermawan. Yang memiliki kepedulian sosial, untuk membantu warga membangun saluran parit mini. Dan sikap itu, merupakan gambaran betapa warga sudah tidak memiliki kepercayaan serta harapan kepada pihak pemerintah desanya.” Jelasnya, oleh wen kopral tersebut. Kamis 10/07/2025, sekitar pukul.19.36.wib.
(Jihandak Belang/Team Wen Kopral “T.B”)
Reporter:
Perwakilan GWI Aceh