- PANDEGLANG| — Publik Desa Cikuya, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, tengah dihebohkan dengan hilangnya dua unit kendaraan dinas (randis) milik pemerintah desa setempat. Aset desa berupa Honda Versa dan Kawasaki KLX itu dilaporkan tidak lagi berada di lingkungan kantor desa, sehingga menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat.
Seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya, sebut saja S, mengatakan bahwa kendaraan tersebut sebelumnya kerap digunakan oleh Sekretaris Desa Cikuya.
“Dulu sering dibawa-bawa sama Pak Carik (Sekdes), Kang. Tapi waktu ditanya ke Pak Kades, katanya beliau juga nggak tahu di mana kendaraannya sekarang. Katanya sudah ditanya ke Sekdes, tapi jawabnya cuma ‘iya, ada’ — tapi entah di mana,” ujar S kepada wartawan.
Ketiadaan penjelasan resmi mengenai keberadaan dua randis itu membuat situasi di masyarakat kian ramai diperbincangkan. Warga menilai, sebagai aset milik desa, kendaraan tersebut seharusnya tercatat dan berada dalam pengawasan pemerintah desa.
Merespons keresahan publik dan belum adanya kejelasan informasi, sejumlah organisasi wartawan yang tergabung dalam Gabungnya Wartawan Indonesia (GWI), Asosiasi Wartawan Demokrasi Indonesia (AWDI), serta Bara Api Pandeglang, telah resmi melayangkan surat permohonan konferensi pers ke Kantor DPMPD Kabupaten Pandeglang. Insya Alloh Akan digelar pada Hari Jumat 5 Desember 2025.
Ketua GWI DPC Pandeglang, Raeynold Kurniawan, menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan transparansi pengelolaan aset desa.
“Kami meminta DPMPD memfasilitasi klarifikasi terbuka agar publik mendapat informasi yang jelas dan resmi. Ini menyangkut aset negara yang penggunaannya wajib dipertanggungjawabkan,” ujar Raeynold. Rabu (05/12/2025).
Ketua Bara Api Pandeglang, Andi Irawan, menambahkan bahwa hilangnya aset milik desa harus menjadi perhatian serius semua pihak.
“Ini bukan persoalan kecil. Bila benar randis tidak jelas keberadaannya, maka harus ada penelusuran administrasi dan fisik. Kami ingin memastikan tidak ada maladministrasi,” tegasnya.
Sementara itu, Sekjen AWDI DPC Pandeglang, Jaka Somantri, menilai bahwa konferensi pers ini diperlukan untuk mencegah spekulasi liar di masyarakat.
“Masyarakat sudah banyak bertanya-tanya. Kami ingin semua pihak duduk bersama menyampaikan fakta sebenarnya, agar tidak muncul asumsi yang merugikan,” ucap Jaka.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Cikuya maupun DPMPD Kabupaten Pandeglang belum memberikan pernyataan resmi mengenai hilangnya dua kendaraan dinas tersebut. Para organisasi wartawan berharap DPMPD segera menjadwalkan konferensi pers agar persoalan dapat diketahui publik secara transparan dan akuntabel.”
Raey

















