Kalimantan Barat, gabunganwartawanindonesia.co.id – Panglima Tambak Baya, Marselinus Mian, S.E., M.M., menyampaikan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya menjaga serta melestarikan tradisi dan budaya leluhur sebagai warisan berharga bagi generasi penerus, Minggu (09/11/2025).
Dalam pesannya, Marselinus menekankan bahwa budaya dan adat merupakan bagian dari nilai moral dan norma kehidupan yang diwariskan oleh para leluhur. Hal tersebut, menurutnya, menjadi pedoman hidup yang harus dijaga agar generasi mendatang tidak kehilangan jati diri dan akar budayanya.
“Tradisi dan budaya adalah cara hidup yang diwariskan oleh leluhur. Itu sesuatu yang berharga agar generasi penerus tetap mengenalnya dan menjadikannya pedoman dalam kehidupan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya sikap saling menghormati dan kesetaraan antar sesama dalam kehidupan bermasyarakat.
“Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Jangan disangka air laut yang tenang tidak mendatangkan badai,” pesan Marselinus penuh makna.
Lebih lanjut, Panglima Tambak Baya menjelaskan bahwa adat dan agama memiliki perbedaan mendasar, namun keduanya harus dijalani secara seimbang.
“Adat adalah keturunan roh leluhur, sedangkan agama adalah pilihan. Keduanya harus berjalan berdampingan agar tercipta kehidupan yang harmonis dan bermartabat,” tegasnya.
Marselinus juga mengajak seluruh masyarakat, terutama generasi muda, untuk menjaga nilai moral dan akhlak luhur sebagai dasar dalam kehidupan sosial.
“Dengan berpegang pada nilai moral dan akhlak, setiap orang akan mampu menjaga lingkungannya dan menghormati sesamanya,” pungkasnya.
Pesan moral dari Panglima Tambak Baya ini menjadi pengingat bagi masyarakat agar tidak melupakan akar budaya serta nilai-nilai adat yang menjadi fondasi penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Penulis : Rinto Andreas
Editor : Redaksi GWI Kalimantan Barat
