Dalam Per/2 Titik Lokasi, Di Tahun 2024 Lalu, Hasil Pantauan Wartawan Serta Aktivis LSM BLJ Aceh, Dugaan Saling Tertolak Belakang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Terkait, Di 2 Titik Lokasi, Alat Pengelola Sampah Asal Bantuan Kementerian LHK Di Jakarta, Yang Mencapai Senilai Ratusan Juta Rupiah.
Antara Dinas LHK Langsa Bersama KSM Desa Gampong, Sesuai Pengakuan Dari Nara Sumber Yang Di Kutip Ulasan Dari Pihak Dinas LHK Langsa, “Ya.. Bukan Tanggung Jawab DLH Bg… Tanggung Jawab KSM Desa, Yang Di Serahkan Dan Kegiatannya di Cipta Karya Aceh”.
Langsa Lama |gabungnyawartawanindonesia.co.id.- Sungguh sangat lucunya, dengan adanya permainan film sinetron drama tentang kebohongan publik. Sewaktu di lakukan penyorotan, terkait di 2 (dua) titik lokasi. Alat pengelola sampah, asal bantuan dari kementerian LHK pusat di jakarta. Yang mencapai senilai ratusan juta rupiah, dalam per/2 titik lokasi di tahun 2024 lalu.
Dengan hasil pantauan wartawan media online ini, serta juga dari aktivis lsm bungoeng lam jaroe (blj) aceh di kota langsa. Dugaan saling bertolak belakang, antara pihak kantor dinas LHK langsa bersama pihak KSM (kelompok swadaya masyarakat) desa gampong. Yang lebih cukup lucunya lagi, ketika wartawan media ini juga. Sempat menerima, sesuai apa yang telah di sampai kan dari salah satu seorang nara sumber yang patut di percaya, yang juga di kutip dari ulasan himpunan informasi oleh sumber tersebut. Yang juga enggan namanya mau disebut-sebut secara publik pada media ini, sumber pun menyampaikan ulasan yang di terima olehnya. Dari kepala dinas (kadis) LHK langsa. Di langsir oleh sumber kepada wartawan media online ini.
Melalui chat whatsapp selularnya sumber itu, mengatakan. “Ya.. Bukan Tanggung Jawab DLH Bg… Tanggung Jawab KSM Desa, Yang Di Serahkan Dan Kegiatannya di Cipta Karya Aceh”. Sebutnya sumber, memaparkan kepada wartawan media ini. Kemarin, sabtu 1/11/2025 sekitar pukul.21.42.wib.
Parahnya lagi, pada sebelumnya juga. Wartawan media ini, sempat pernah melakukan langsiran beberapa foto gambar dan juga sekaligus melakukan jafrian konfirmasi kepadanya kepala dinas LHK langsa. Yang di sebut-sebut sapaan panggilan “putra” itu, tentang alat pengelolaan sampah di unsam tahun 2024 lalu bg..kenapa kok produksi bg..ijin bg..berapa anggaran dananya bg..Ijin bg..jwbnnya bg, terkirim kepadanya. 29/10/2025, sekitar pukul.14.21.wib. Namun, dalam hal penyampaian konfirmasi kepada kadis LHK langsa terkesan membungkam dan tidak ada respon jawaban apa pun. Hanya terpantau, di lihatnya saja konfirmasi tersebut.k
Menurutnya, dari salah satu seorang pejabat desa gampong meurandeh dayah kecamatan langsa lama kota langsa aceh. Di salah satu tempat warung café, daerah unsam langsa. Saat di tanyai dalam hal, adanya peralatan pengelola sampah yang berada di seputaran unsam langsa. Untuk selanjutnya, perangkat (pejabat) desa meurandeh dayah itu, menjelaskan kepada wartawan media ini. Juga di ketahui pihak dari aktivis lsm bungeong lam jaroe aceh di kota langsa, terdengar pada saat itu. Mengulas kan komentar tersebut, “kalau tentang alat pengelolaan sampah yang berada di unsam langsa itu. Kami dari pihak desa, tidak mengetahui. Siapa-siapa saja, dan lokasinya pun itu, tepatnya di wilayah desa gampong meurandeh induk.
Setahu saya juga, terdengar kalau tidak salah. Di dalam SK penerima barang alat pengelola sampah tersebut, itu di dalam SK mereka punya. Ada juga beberapa masyarakat yang di masukan dalam KSM, tetapi. Sepenuhnya, di dalam nama-namanya itu. Kebanyakan beberapa dosen dan juga rektor”, ujarnya pejabat desa tersebut. Yang di sebut-sebut sapaan panggilannya “asep”. Kemarin, kamis 6/11/2025 sekitar pukul.10.20.wib.
Pada akhirnya, hasil pantauan wartawan media online ini. Dan bersama pihak dari aktivis lsm bungoeng lam jaroe aceh, tersimpul kan sewaktu di telusuri satu per/satu pada dasarnya bertolak belakang. Siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal kejadian tersebut, dan siapa yang harus di salahkan dalam pandangan publik.
(Pasukan Ghoib/Team LSM BLJ Aceh)

Reporter: Perwakilan GWI Aceh