CILEGON — Dugaan arogansi dan sikap anti publik di lingkungan Pemerintah Kecamatan Jombang kembali mencuat. Insiden yang dialami tim awak media dari media nasional perwakilan banten pada Senin (27/10/2025) sekitar pukul 13.10 WIB menjadi pemicunya. Niat jurnalis untuk sekadar silaturahmi dan mengonfirmasi kegiatan pemerintahan justru dijawab dengan sikap dingin dan enggan dilayani.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
DIDUGA AROGAN TERHADAP MEDIA KOAR BANTEN DESAK GUBERNUR EVALUASI PEGAWAI KECAMATAN JOMBANG 

Wartawan menyebut oknum pegawai kecamatan bersikap seolah “alergi” terhadap wartawan, bahkan tidak memberikan iktikad baik untuk menanggapi konfirmasi.

“Baru masuk saja sudah dibuat seolah tidak diinginkan. Padahal kami datang baik-baik untuk tugas jurnalistik. Respons mereka benar-benar tidak pantas,” ujar perwakilan Media

Koordinator Koalisi Rakyat Banten (Koar), R. Gunawan, mengecam keras sikap aparatur yang dinilai arogan, tertutup, dan tidak mencerminkan pelayanan publik.

> “Ini bukan sekadar tidak ramah, ini perilaku arogan. ASN digaji dari pajak rakyat. Kalau kepada wartawan saja sudah alergi, bagaimana perlakuan mereka terhadap warga biasa?” tegas Gunawan.

Gunawan menuntut Gubernur Banten turun tangan mengevaluasi pejabat Kecamatan Jombang tanpa menunda.

> “Kami minta Gubernur tidak tinggal diam. Copot atau rotasi kalau memang terbukti anti publik. Jangan biarkan arogansi ini jadi budaya birokrasi,” tambahnya.

Koar Banten memastikan akan menyusun laporan formal ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) bila insiden serupa kembali terjadi dan pemerintah kota maupun provinsi tidak segera melakukan penertiban.

> “Kalau masih diulangi, nama-nama pegawainya akan kami seret ke BKN. Kami kawal sampai ada sanksi konkret,” tutup Gunawan.

Reporter: Jurnalis :